Peliput : Raynaldi Pratama
BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Aroma tak sedap kala melintas di jalan raya Madidir terus dirasakan warga Kota Bitung hingga kini. Bahkan tak terhitung kapan aroma berbau busuk itu mulai tercium oleh warga sekitar dan pengendara yang melintas dijalan tersebut.
Lebih memiriskan lagi, bau tak sedap itu sudah beberapakali dikeluhkan warga, namun aroma busuk kembali tercium. “Ini sangat mengganggu pernafasan, dan pengeluhan kami sejak lama belum pernah dituntaskan. Toh, masih ada saja bau busuk ini,” ucap Fien (46) salah satu warga sekitar saat bersua dengan awak media, Kamis (27/5/2021).
Dirinya pun berharap pemerintah kota Bitung melalui Dinas Lingkungan Hidup pro aktif dalam mencari tahu siapa penebar aroma tak sedap tersebut.
“Kami menyadari banyak perusahaan ikan disekitar lokasi ini tetapi harus ada upaya perusahaan agar bau atau limbah tidak berdampak pada masyarakat, seperti apa yang dirasakan oleh kami. Berharap ada tindakan tegas dari Pemko Bitung” harap Fien.
Menyikapi hal ini, salah satu pemerintah masyarakat, David Yantu meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bitung untuk lebih cepat dan tanggap dalam menyelesaikan persoalan lingkungan.
Pasalnya kata dia, penanganan masalah lingkungan seperti pencemaran dan penurunan kualitas udara merupakan hak masyarakat dan sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
“Masalah lingkungan kini sudah menjadi perhatian publik bahkan menjadi perhatian politik. Karena itu peran daerah amat penting. Dinas Lingkungan Hidup harus berperan sentral,” ujar David kepada awak media.
David pun mengakui bahwa Dinas Lingkungan Hidup memang saat-saat seperti ini dan ke depan, isu lingkungan diperkirakan akan kuat. “Jadi DLH punya beban yang cukup tinggi, berharap lebih tanggap lah,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung Sadat Minabari saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti hal ini.
“Benar, ada keluhan dari masyarakat sekitar wilayah tersebut masuk ke kami, dan seketika itu kami langsung turun ke lapangan untuk mencari tahu darimana sumber bau busuk tersebut,” ucapnya via WhatsApp.
“Tadi pagi kami menyambangi salah satu perusahaan yakni PT. Sinar Purefoods, dan besoknya DLH juga akan menyambangi perusahaan lainnya yang berada di wilayah tersebut,” katanya.
Sadat juga mengakui pihaknya sudah sering mengingatkan perusahaan agar membenahi penampungan sisa pengolahan ikan. Tapi toh, rupanya masih saja tercium aroma tak sedap.
“Kami akan terus menelusuri darimana sumber bau itu, dan pastinya kami akan menindak tegas terhadap pelaku pencemaran udara yang dikeluhkan warga khususnya di kelurahan Paceda,” tutupnya.