Ekspansi Tambang Emas di Pinasungkulan Ikut Dibahas Dalam Rakernas WALHI

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Informasi rencana ekspansi perusahaan tambang emas PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya (MSM/TTN) di Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu jadi perhatian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Buktinya, dalam Jambore Aktivis Gerakan Lingkungan Hidup Indonesia dan Rakernas WALHI yang sementara berlangsung di Bogor Jawa Barat, ikut membicarakan rencana “penghapusan” Kelurahan Pinasungkulan dari peta Kota Bitung akibat perluasan wilayah tambang.

Hal itu disampaikan Alfons Wodi yang ikut sebagai salah satu peserta Jambore Aktivis Gerakan Lingkungan Hidup Indonesia dan Rakernas WALHI mewakili WALHI Sulut.

“Isu itu memang sempat menjadi pembahasan hangat, malah masuk dalam kerangka kerja WALHI Nasional empat tahun ke depan,” ucapnya, Kamis (18/11/2021).

Alfons juga mengaku sempat kaget ketika rencana ekspansi dua anak perusahaan PT Archi Indonesia Tbk di Kelurahan Pinasungkulan dibahas hingga masuk agenda kerja nasional WALHI.

“Rupanya, para peserta mengetahui informasi itu dari pemberitaan media online yang menurut mereka WALHI harus ikut melakukan pendampingan atau advokasi terkait rencana itu,” ujarnya.

Selain itu kata dia, peserta jambore dan Rakernas menilai perusahaan salah satu petinggi di tambang emas PT MSM/TTN punya catatan kelam terkait kejahatan lingkungan.

“Kalau tidak salah tahun 2008, WALHI pernah mempidanakan salah satu petinggi PT MSM/TTN karena kejahatan lingkungan. Makanya peserta langsung bereaksi begitu tahu rencana itu,” tandas Alfons.

Superintendent Public Relation External Relation PT MSM/TTN, Hery Inyo Rumondor enggan menanggapi soal rencana keterlibatan WALHI di relokasi Kelurahan Pinasungkulan.

“Saya tidak bisa tanggapi soal perhatian WALHI. Hak setiap orang, apalagi organisasi sebesar WALHI menyampaikan pendapat,” singkatnya.