Peliput: Andika Janis
BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air (Water Rescue) di Kabupaten Kepulauan Sangihe resmi ditutup. Upacara penutupan pelatihan yang diikuti sebanyak 40 peserta ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Manado Suhri Sinaga, Sabtu (22/5/2021) di pantai Kampung Naha, Kecamatan Tabukan utara.
Sinaga pada sambutannya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan ini hingga selesai. Menurutnya, para peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dari materi kelas sampai materi lapangan. Peserta juga serius mengikuti setiap tahap materi yang diberikan pemateri tentang cara penanganan korban.
“Peserta mengikuti simulasi penanganan dan evakuasi korban kecelakaan di laut, semua peserta yang terlibat dalam simulasi juga mampu memahami peran masing-masing. Harapan kami dengan berakhirnya pelatihan ini, setiap peserta bisa mengaplikasikannya dan menjadi perpanjangan tangan dari Basarnas untuk penanganan kecelakaan atau musibah di laut,” jelas Sinaga.
Dikemukakannya, bahwa dengan pelatihan ini peserta juga diharapkan bisa membantu Basarnas khususnya mensosialisasikan keberadaan Basarnas di Kabupaten Sangihe
“Masyarakat saat ini masih kurang kesadaran tentang keselamatan pada diri sendiri atau di lingkungannya, sehingga setiap terjadi musibah orang hilang di laut masyarakat melaksanakan pencarian sendiri dan di sebarluaskan melalui medsos tidak langsung melapor ke Basarnas,” ucap dia.
Peserta saat ini dibekali materi dasar Medical First Responder (MFR), dimana materi MFR ini dinilai sangat penting di setiap pelatihan SAR atau penanganan pertama pada kecelakaan untuk meminimalisir adanya korban jiwa.
“Sedangkan pada materi lapangan seluruh peserta diberikan cara mengevakuasi korban di laut, membawa perahu karet dengan mendayung maupun pengoperasian motor tempel, bongkar pasang perahu karet dan cara bertahan di lautan. Dari beberapa materi yang di berikan instruktur, peserta diharapkan bisa mengaplikasikannya pada saat terjadi musibah atau kecelakaan dan bisa membantu Basarnas di saat melaksanan operasi SAR,” pungkas Sinaga.