Mengenal AKBP. Albert Zai Sosok Polisi Bertangan Dingin, Humanis dan Tidak Anti Kritik

BITUNG, BERITA ONLINE LOKAL – Upaya dalam meningkatkan citra pelayanan yang prima ke masyarakat sekaligus mewujudkan Polri yang lebih profesional dan amanah, patut diapresiasi dan diacungi jempol.

Betapa tidak, sejak Januari 2024 lalu, kehadiran Kapolres Bitung AKBP Albert Zai SIK MH di Kota Cakalang dinilai terbukti dan mampu meraih kembali kepercayaan publik sebagaimana arahan dan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke jajarannya.

Albert Zai dikenal senantiasa membuka diri dan menampung aspirasi serta pandangan dari berbagai elemen masyarakat untuk mendudukkan Polri menjadi pelindung dan pengayom bagi masyarakat.

Begitu juga, dalam kepemimpinan di Korps Polri, dirinya senantiasa memotivasi seluruh personel dan jajarannya untuk tetap bersinergi dan bekerja profesional.

Tak heran, berbagai bentuk kegiatan sosial dan peningkatan pelayanan masyarakat sebagai prioritas utama di seluruh wilayah hukum jajaran Polres Bitung, berubah semakin membaik bahkan mendapat apresiasi dan pujian dari masyarakat.

Kapolres AKBP Albert Zai saat menggelar kegiatan silaturahmi dengan para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat serta ormas di Kota Bitung.

Dimata masyarakat Bitung, Sosok AKBP Albert Zai , tak hanya dikenal sebagai sosok yang ramah dan peduli rakyat, tapi juga sebagai sosok pembawa perubahan.

Berbekal ilmu, pengalaman dan dedikasi yang dimilikinya. Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, terbukti mampu meraih kembali simpatik dan pujian masyarakat.

Hampir setiap hari ia tak pernah full Day di ruang kerjanya, selalu menyambangi masyarakat mencari solusi terbaik dari permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupannya setiap hari. Beberapa terobosan baru yang sangat luar biasa cakupan manfaatnya bagi masyarakat.

Hal ini dibuktikan berkat tangan dingin pria kelahiran Kabupaten Nias 42 tahun lalu, berkolaborasi dengan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, mampu mengamini 8 tahun harapan masyarakat yang lahannya terkena pembangunan jalan tol Manado-Bitung akhirnya terbayarkan.

“Beliau sangat aktif memberikan dukungan dan semangat, hingga akhirnya masyarakat bisa mendapatkan haknya akibat proyek strategis nasional ini,” tutur Ketua Tim Perwakilan Masyarakat Jalan Tol Manado-Bitung, Reinald Maringka.

Reinald pun mengungkapkan sangat kagum dengan kepribadian AKBP Albert Zai sekaligus mengapresiasi kinerja bersama jajarannya. “Luar biasa, saat ini kinerja aparat kepolisian di wilayah hukum Polres Bitung menjadi lebih baik dan sudah seperti yang kita dambakan,” tukasnya.

Kapolres Bitung AKBP Albert Zai SIK MH didampingi Kasat Intelkam AKP Andri Permadi SIK (kemeja putih) saat menerima masyarakat di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Reinald juga menilai sosok Kapolres Bitung AKBP Albert Zai adalah sosok pemimpin yang komitmen dan peduli rakyat. “Beliau itu, merupakan sosok polisi yang ramah, terbuka dan tidak anti kritik. Orangnya asyik dan tidak memandang status sosial. Beliau senantiasa menerima saran dan masukan, demi mewujudkan Polri yang lebih baik dan bermasyarakat,” pungkas pria beruban yang juga Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Kota Bitung.

“Tugas polisi bukan hanya penegakan hukum. Namun, sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” ucap AKBP. Albert Zai saat bersua dengan awak media.

Karena itu, lanjut perwira menengah dengan dua melati ini, mendorong setiap personelnya mengubah mindset dan culture set.

Dirinya menuturkan saat ini polisi harus bisa membangun kedekatan sosial dengan masyarakat. Termasuk menghapus kesan polisi sebagai sosok yang kaku dan berjarak.

“Sudah bukan eranya lagi polisi memiliki jarak dengan masyarakat. Itulah mengapa ditekankan tiga aspek sebagai sosok pelindung, pengayom, dan pelindung. Kalau penegakan hukum sudah pasti,” ungkap Albert Zai.

Sementara itu, sebagai Nahkoda di Polres Bitung, Albert Zai selalu mengingatkan jajarannya, khususnya para Kepala Satuan untuk terus melakukan pendekatan kepada personel, sebagai “ayah” yang memimpin sebuah institusi.

“Saling diskusi, saling sharing, ngopi bareng. Tidak canggung menghabiskan waktu bersama anggota, ketika memang ada waktu luang. Ada kalanya santai, ada kalanya serius dan tegas,” beber pria yang dikenal humanis.

Albert Zai pun menyadari bahwa dirinya tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan anggotanya. Sehingga menjelma menjadi tim yang kompak dan solid. “Intinya bagaimana kita sharing ada kendala apa, untuk kemajuan organisasi ke arah yang lebih baik,” tutup fans fanatik Arsenal tim sepakbola Premier League Inggris.