PROVINSI Sulawesi Utara kali ini memiliki tempat baru untuk dijadikan sebagai objek wisata.
Negeri Diatas Awan yang ada di desa Poopo Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan memiliki nilai jual yang bagus untuk dikembangkan dan dijadikan destinasi untuk wisata.
Perjalanan dari Amurang menuju ke Desa Poopo Kecamatan Ranoyapo kurang lebih sekitar 2 jam. Pemuda pemudi setempat menyiapkan posko bagi tamu yang hendak mengunjungi Negeri Diatas Awan. Oleh warga, tempat itu disebut Daseng Gunung Payung. Daseng artinya ‘sabuah’ atau tempat untuk beristirahat saat berada di kebun dan tempat ini sering dijadikan basecamp bagi pengunjung untuk buka tenda dan bermalam.
Dari tempat ini kita bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa. Menyaksikan indahnya matahari terbit hingga pesona kabut tebal yang menyerupai awan tepat berada di bawah tempat kita berpijak. Jarak tempuh dari kampung menuju Daseng kurang lebih 3-4 KM. Dan terdapat satu titik yang jalannya cukup menguji kemampuan pengunjung, ada tanjakan patah hati yang memiliki kemiringan 45-60 derajat. Hingga berita ini diturunkan, dilokasi jalan tersebut masih belum dilengkapi tempat untuk berpegangan selain pohon pohon kecil yang bisa diandalkan.
Cindy Ruslan salah satu warga Desa Poopo terbilang orang pertama yang mengabadikan gambar di Daseng dengan berlatar belakang awan tersebut.
“Dua tahun lalu ada beberapa teman yang akan mendaki Gunung Payung dan mereka bermalam di Daseng. Keesokan harinya mereka melihat pemandangan yang unik di hadapan mereka. Sayangnya pada saat itu mereka tidak membawa handphone atau kamera untuk mengabadikan gambar sehingga kami yang tidak percaya mencoba untuk menuju ke Daseng dan melihat langsung. Ternyata benar, di Daseng kita seperti berada di atas awan,”cerita gadis berparas manis kepada koran ini.
Diakuinya, sejak 2014 lalu dishare ke media sosial tapi belum juga viral. “Kira kira tahun lalu barulah tempat in viral dan mulai dikunjungi pengunjung. Awalnya masih warga sekitar yang datang. Tahun ini, pengunjung dari berbagai daerah mulai mendatangi satu satunya surga alam di desa Poopo,”tambahnya.
Sementara itu, Hukum Tua Desa Poopo Eril Pekan Melalui Sekretaris Desa Poopo Sweetly Lumenta mengaku bahwa pengunjung yang bertamu di Daseng mengalami peningkatan. “Beberapa bulan terakhir sudah ribuan pengunjung yang menikmati Negeri Diatas Awan. Pengunjungnya bukan hanya dari wilayah Minsel tapi juga dari luar Minsel. Oleh pemuda pemudi desa telah didirikan Posko Sebagai tempat awal pengunjung melaporkan keberadaan mereka,”ujar Lumenta.
Dengan terjadinya peningkatan pengunjung, pihaknya terus melakukan pembenahan. “Kita telah berkoordinasi dengan pemilik lahan setidaknya akan ada perbaikan sarana menuju lokasi. “Pekan depan akses jalan akan dipasangkan tempat pegang paling tidak menggunakan bahan dasar seadanya. Minimal pengunjung tidak akan mengalami kesulitan saat menaiki tanjakan patah hati,”jelasnya.
Untuk berada di Daseng Gunung Payung perjalananya bisa ditempuh kurang lebih 3 jam bagi pengunjung yang berjalan santai. Wartawan koran ini bersama rombongan memulai perjalanan dari Desa Poopo sekira pukul 21.40 dan tiba di Daseng sekira pukul 24.30 itupun menggunakan kendaraan roda empat yang biasa disebut kendaraan rambo. Kendaraan ini milik warga yang bisa disewakan untuk memudahkan pengunjung. Lokasi turunnya tepat di kaki Gunung Payung.
Kepada koran ini, Lumenta menyebut pengunjung tidak akan kebingungan untuk mencari air minum ataupun menghangatkan tubuh dengan makanan siap saji ataupun minuman panas saat berada di ketinggian. “Pemilik Daseng akan mendirikan tempat berjualan untuk memudahkan tamu yang datang. Begitu juga dengan failistas yang ada, perlahan tapi pastii akan diperbaiki, saat ini di Daseng sudah dibuatkan WC darurat. Sambil kita berpesan kepada pengunjung yang datang, untuk tetap menjaga kebersihan di Daseng. Karena semakin banyak pengunjung, pasti jumlah sampah akan meningkat, mari kita sama sama tetap menjaga keindahan tempat ini,”tambah Lumenta.
Pantauan media ini, saat berada di Daseng pengunjung harus memberanikan diri menaiki tempat yang biasa dijadikan tempat selfie. Ada beberapa spot yang dijadikan tempat pengambikan gambar. Semua keindahan alam serta pesona Negeri Diatas Awan bisa dinikmati pengunjung yang beruntung. Pasalnya, ada beberapa kali saat pengunjung datang, awannya tidak keluar. “Waktu itu ada 400an orang yang naik ke Daseng, tapi mereka belum beruntung karena saat itu pemandangan awannya tidak bisa dinikmati. Warga sini menyebut kejadian tersebut sebagai ‘ZONK’, sedangkan kalau awannya keluar istilahnya ‘TOP’,”tutup Lumenta.(*)
Cek Vidio Keseruan Berada diatas Gunung Payung
<iframe width=”100%” height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/BJNXz7CN5Zo” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>