BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Pemuda Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Temu Tokoh Pemuda Lintas Agama, dengan mengangkat Tema Moderasi Agama di Era Milenial, Jumat (10/12/21), bertempat di Papanuhung Santiago Tampungan Lawo. Turut hadir pada kegiatan tahunan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Sukardi Adilang, sekaligus membawakan sambutan tertulis Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME. Hadir pula sebagai moderator Ketua MUI Ustad Wahudin Mandahari SPDI dan Pdt G Bawengen STh.
Adilang saat membacakan sambutan mengatakan, bahwa kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya, merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Di Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat, untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu tatanan yang positif dan demokratis.
Dikemukakannya, berbagai macam kendala yang sering di hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, dari luar maupun dalam negeri adalah kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut.
“Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia, seperti masyarakat dari berbagai golongan pemerintah dan organisasi-organisasi agama, yang banyak berperan aktif dalam masyarakat,” sebut Adilang.
Lanjut dia, Pemerintah daerah sangat mengapresiasi terkait dengan pelaksanaan temu tokoh pemuda lintas agama yang dirangkaikan dengan diskusi panel dengan tema moderasi beragama di era milenial.
“Saya memandang kegiatan ini memiliki makna yang penting dan strategis untuk semakin mengoptimalkan peran kita bersama, khususnya pemuda sebagai kaum milenial dalam membimbing dan mengarahkan umat beragama, untuk semakin sikap menangkal pengaruh negatif yang sering menghampiri masyarakat melalui isu-isu yang memecah-belahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebaliknya mengedepankan sikap toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama,” jelas Adilang.
Untuk itu, lanjut dia lagi, Pemerintah daerah sangat berharap dari kegiatan ini, ada hal-hal yang bermanfaat yang dapat dirumuskan bersama sebagai insan Nasional yang berada di perbatasan NKRI, dalam menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia.
“Karena harus kita sadari, daerah perbatasan sangat rentan terhadap masuknya oknum ataupun paham radikalisme, yang mengarah pada kehancuran bangsa, sehingga kita harus senantiasa siap untuk menjaga NKRI dari daerah perbatasan Utara Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Pemuda FKUB Kabupaten Sangihe Hengky Nantingkaseh menyebutkan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan. Tentunya, menurut Nantingkaseh, dengan kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan cara berpikir para kaum milenial, agar nantinya dapat melaksanakan berbagai kegiatan yang dapat memperkokoh dan mempersatukan kehidupan beragama ditengah masyarakat.
“Dengan kegiatan ini kami berharap, melalui kaum milenial bisa menjadi terdepan dalam merawat dan memupuk kerukunan itu dengan baik. Sehingga komitmen kita sebagai pemuda FKUB untik bisa menciptakan situasi persaudaraan dan aman dapat terjadi,” pungkas Nantingkaseh.