Sambangi SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua, Ondang Monitoring Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Pemerintah Kota Bitung memulai sekolah tatap muka jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

Dihari pertama dimulainya pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini ditinjau langsung Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung, Julius Ondang, Senin (30/8/2021).

Menyambangi SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua, Ondang melihat langsung proses pembelajaran tatap muka, mulai masuk ke ruang kelas melihat siswa hingga berbincang dengan Kepala Sekolah dan guru terkait penerapan protokol kesehatan yang dilaksanakan.

Kepada awak media, Ondang menuturkan dirinya sangat bersyukur karena protokol kesehatan yang diterapkan saat pembelajaran tatap muka sudah berjalan dengan sangat baik.

“Kita sudah melihat langsung, masing-masing sekolah memiliki strategi dalam penerapan protokol kesehatan menyesuaikan dengan jumlah siswanya. Seperti terlihat di SDN Inpres 7/83 dan ada hal unik dari hasil daur ulang yang sangat indah dipandang dengan kreasi warna begitu serasi,” ucapnya.

Ia juga mengatakan pada hari pertama pembelajaran tatap muka ini, sesuai instruksi Wali Kota dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar pihaknya telah melaksanakan pemantauan serta peninjauan langsung ke seluruh sekolah.

“Jadi hari ini Dinas Pendidikan turun ke semua titik untuk memantau, terkait proses awal pembelajaran tatap muka ini,” tandas Ondang.

Sementara itu, Kepala SDN Inpres 7/83 Girian Weru Dua, Antje Lele menjelaskan pembelajaran dibagi menjadi beberapa sesi serta fasilitas sekolah yang disediakan sudah sesuai aturan protokol kesehatan.

“Ada 667 siswa, karena tergolong banyak maka kita membagi pergantian kegiatan pembelajaran tatap muka. Jadwal hari ini untuk kelas atas yakni kelas empat, lima dan enam sementara kelas bawah (1, 2 dan 3) melakukan pembelajaran secara daring, begitupun sebaliknya untuk besok. Sementara untuk sesi pembelajaran terdiri dari dua sesi, hal ini guna menghindari kerumunan,” jelasnya.

Antje menambahkan, bahwa peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk mendukung dan mendorong para siswa. “Peran orang tua sangat sentral, memberi semangat kepada siswa dan tentunya terus mematuhi protokol kesehatan,” singkatnya.