Sikapi Banjir, Dinas PUPR Kota Bitung Panggil Pengembang Jalan Tol

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Gerak cepat dilakukan Pemerintah Kota Bitung melalui Dinas PUPR dalam menyikapi permasalahan bencana banjir yang terjadi di sejumlah kelurahan di Kota Bitung.

Hal ini dibuktikan saat Dinas PUPR Bitung mengundang DPRD Kota Bitung bersama pengembang jalan tol Manado-Bitung, PT. Jasa Marga dan PT. PP, Selasa (15/3/2022).

Bertempat di Kantor Dinas PUPR Kota Bitung, rapat dipimpin langsung Kepala Dinas PUPR Ir. Rudy Theno ST MT yang dihadiri Ketua Komisi III DPRD Bitung Hi. Ramlan Ifran, Wakapolsek Maesa IPTU La Ali, Camat Maesa Handri Enoch, Kasi Pelayanan Umum Kecamatan Aertembaga Noval Darondo, Tim Percepatan Kota Bitung Michael Tatontos serta pihak PT. Jasa Marga dan PT. PP.

Rudy mengatakan rapat tersebut digelar guna melakukan koordinasi bersama pihak terkait dalam rangka percepatan penyelesaian permasalahan banjir yang merupakan dampak dari pembangunan jalan tol Manado-Bitung.

“Perlunya ada kolaborasi antara Pemkot, DPRD, PT. Jasa Marga dan PT. PP terkait permasalahan ini. Tentunya koordinasi intensif dimulai dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan,” ucapnya.

Kadis PUPR ini pun membeberkan, pasca Hujan yang melanda Kota Bitung pada Sabtu (12/3/2022) sore yang menyebabkan terjadinya banjir langsung disikapi pihaknya bersama Komisi III DPRD Bitung dengan serangkaian aksi dan gerak cepat di beberapa titik.

“Kemarin kita (Dinas PUPR) dan Komisi III DPRD Bitung langsung turun ke lokasi titik banjir untuk melakukan kajian dan evaluasi penyebab banjir tersebut,” ujarnya.

“Semua kita tinjau. Respon cepat bagian dari mewujudkan slogan Bitung Hebat untuk menindaklanjuti setiap permasalahan di tengah masyarakat. Apapun keluhan masyarakat harus segera direspon sesuai instruksi Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Maurits Mantiri-Hengky Honandar,” tambah Rudy.

Rudy pun berharap rapat koordinasi tersebut bisa ditemukan solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. “Kami juga sudah membuat perencanaan dalam rangka penanganan banjir di kota Bitung,” pungkasnya seraya mengapresiasi pihak yang terundang bisa hadir untuk menyelesaikan permasalahan rakyat.

Sama halnya Ketua Komisi III DPRD Bitung Hi. Ramlan Ifran yang menegaskan dua hal penting yang tentunya segera disikapi.

“Ada dua hal yang perlu saya tegaskan disini. Bagaimana mencari solusi yang tepat terkait penanganan banjir akibat adanya pembangunan jalan tol, dan pihak pengembang dalam hal ini PT. Jasa Marga dan PT. PP harus ada kontribusi terhadap korban terdampak yakni dengan memberikan kompensasi. Ini harus dipastikan jangan hanya lips service,” tegasnya.

Disisi lain, Camat Maesa Handri Enoch berharap polemik terkait pembangunan jalan tol di masyarakat harus segera diselesaikan. “Pemerintah Kecamatan Maesa mendukung program ini, tetapi kami sangat menginginkan agar sisa lahan masyarakat dapat diselesaikan,” singkatnya.

Begitu juga Kepala seksi Pelayanan Umum Kecamatan Aertembaga Noval Darondo dalam kesempatannya menuturkan persoalan banjir selama ini menjadi kegalauan masyarakat khususnya yang berada di kelurahan Pateten Satu dan Pateten Dua ketika hujan turun.

“Masyarakat di wilayah tersebut tidak akan tertidur jika hujan datang, karena mereka was-was dengan adanya banjir. Dan ketika hujan reda, pasti ada polemik (kisruh), bahkan mereka nekat berkemah di jalan tol,” tukasnya seraya meminta agar saluran air warga harus mengalir ke drainase jalan tol.

Menanggapi hal tersebut, PT. Jasa Marga, Jonathan mengakui pihaknya sengaja memisahkan antara saluran warga dan saluran tol dikarenakan saluran yang berasal dari warga tidak bisa terkontrol akibat banyaknya sampah.

“Memang kondisi kemarin saat hujan Sabtu sore memang sudah full dan meluap ke rumah warga. Kami cari penyebabnya, selain curah hujan yang cukup tinggi, kondisi air yang pasang dan ditemukan penumpukan sampah yang sangat luar biasa di mulut ujung saluran kami yang membuat air tidak bisa mengalir dengan sempurna,” jelasnya.

Ia pun menyatakan akan membuat pintu air dengan berkoordinasi bersama pemerintah kelurahan terkait posisi pintu air tersebut. “Kami sudah koordinasi dengan manajemen, nantinya dibuatkan pintu air yang sudah disurvey dari tim PP dengan koordinasi dengan lurah dimana posisi peletakan pintu air. Ketia airnya sudah membesar pintu air akan dibuka untuk menuju ke saluran kami,” tuturnya.

Terkait kontribusi kepada korban terdampak banjir, Jonathan berjanji pihaknya akan memberikan kompensasi. “Kami akan memberikan kompensasi paling lambat akhir bulan (sebelum bulan puasa). Saat ini kami sementara mendata korban terdampak banjir,” tandasnya.

Soal persoalan drainase jalan tol di kelurahan Pateten Tiga yang sempat viral di media sosial, Anang dari Pihak PT. PP menjelaskan pihaknya akan membuat pemecah air agar tidak lagi meluap ke rumah warga.

“Letak drainase juga menurun jadi ketika intensitas curah hujan tinggi makanya terjadi lonjakan air sangat deras mengalir. Jadi, nantinya kami akan membuat penutup diatas saluran dan stek tambahan agar air yang mengalir dari atas terlindung dengan lapisan atas nanti menolak sendiri agar airnya tidak meluap lagi,” katanya.

“Kami akan secepatnya menindaklanjuti hal ini. Mungkin sebelum lebaran (akhir bulan April) sudah selesai,” tambah Anang.

Usai rapat, saat ditemui awak media, Rudy mengimbau warga untuk menjaga kebersihan, mengingat banjir kerap terjadi akibat adanya penumpukan sampah di saluran air. Akibatnya air menggenang di badan jalan.

“Kami harapkan semua pihak sadar untuk turut menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan. Kami akan upayakan ke depan tidak ada lagi banjir,” tuturnya.

Rudy juga menambahkan bencana alam baik banjir dan peristiwa lainnya merupakan tanggung jawab bersama yang harus dihadapi sehingga diperlukan adanya kewaspadaan oleh pemerintah dan khususnya bagi masyarakat sebelum musim hujan atau cuaca ekstrem melanda. “Kita bisa mewaspadai sejak dini, itulah yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” tutupnya.