BERITA ONLINE LOKAL – TOMOHON, Memaknai dan memperingati Bulan Bung Karno, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tomohon, Ferdinand Mono Turang, S.Sos., menggelar dialog kebangsaan. Agenda tersebut digelar di Country Ribs Restoran & Cafe Tomohon, Senin, (30/6/2025).
Peringatan bulan Bung Karno ini dikaitkan dengan 3 hal. Pertama, 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila, 6 Juni adalah hari lahir Ir. Soekarno dan 21 Juni merupakan wafatnya Ir. Soekarno.
Turang mengatakan, sosok Ir. Soekarno adalah seorang tokoh bangsa Indonesia. Selain sebagai pencetus lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945, tetapi juga sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan sebagai Presiden yang pertama. Sehingga, menurut saya kegiatan dialog kebangsaan seperti ini sangat penting untuk torang lakukan,” ucapnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon itu menjelaskan, bahwa Trisakti Bung Karno menjadi dasar materi dalam dialog ini kali ini.
Dijelaskan Turang, isi Trisakti Bung Karno merupakan konsep yang mengusung tiga pilar utama untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Pertama, berdaulat dalam politik. Kedua, berdikari dalam ekonomi dan terakhir berkepribadian dalam kebudayaan. Sehingga, Trisakti ini menjadi landasan penting dalam pembangunan nasional, menekankan kemandirian dan jati diri bangsa.
“Dialog kebangsaan tentang Trisakti Bung Karno didiskusikan bersama peserta. Ada banyak ide dan gagasan juga yang muncul dalam dialog terkait pembangunan dan pemerintahan, lebih khusus di Kota Tomohon,” ujar politisi PDIP Tomohon ini.
Diakhir dialog, Mono Turang meminta agar Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) serta para aktivis agar terus mengambil bagian dalam proses pembangunan dan pemerintahan melalui saran maupun kritik yang konstruktif.
Ia pun berharap, dialog seperti ini dapat dilaksanakan berkelanjutan dan tidak hanya saat ini saja. Baik juga agar OKP, LSM dan para aktivis untuk terus memberikan saran dan masukan bahkan kritik yang konstruktif dalam proses pembangunan dan pemerintahan. Mudah-mudahan dialog seperti ini dapat dilaksanakan lagi pada waktu yang akan datang,” tutup Turang.
Tampak hadir, perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tomohon, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Tomohon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tomohon, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Tomohon, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Tomohon, Fire of Flower (FoF) Tomohon, Komunitas Mahkaria Tomohon, Basudara Adat dan Budaya (BAD) Tomohon, Makatana Minahasa Pakasa’an Tomohon, serta beberapa aktivis, pemerhati sosial dan pengiat budaya.