BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna, jajaran Koarmada II, kembali menunjukkan ketegasannya dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Dalam waktu yang berdekatan, Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Lanal Tahuna berhasil menggagalkan dua kali upaya penyelundupan ratusan ekor ayam ras asal Filipina di Perairan Sangihe, Sulawesi Utara.
Konferensi pers terkait keberhasilan operasi tersebut digelar pada Kamis (3/7/2025) di Markas Komando Lanal Tahuna, dan dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Tahuna, Letkol Laut (P) Hadi Subandi.
Pada Sabtu, 7 Juni 2025 sekitar pukul 05.30 WITA, Tim SFQR yang sedang melaksanakan patroli rutin di wilayah perbatasan laut Indonesia-Filipina, menerima informasi intelijen tentang pergerakan sebuah pumpboat dari Filipina yang membawa muatan ilegal berupa ayam dan barang campuran.
Dengan cepat tim bergerak menggunakan Rigid Bouyancy Boat (RBB) dan berhasil mengejar serta menangkap sebuah perahu motor tanpa nama di Perairan Sangihe. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan 227 ekor ayam ras Filipina, 20 botol minuman keras, dan 1 karung obat ayam dengan estimasi nilai ekonomi mencapai Rp 2,28 miliar. Dua orang anak buah kapal (ABK) turut diamankan.
Masih di hari yang sama, pukul 21.30 WITA, tim kembali menemukan pumpboat mencurigakan yang melintas ke wilayah Indonesia. Setelah pengejaran singkat, kapal tersebut berhasil diamankan.
Dari hasil pemeriksaan, kapal tanpa dokumen tersebut mengangkut 345 ekor ayam ras Filipina, obat-obatan, serta pakan ayam. Tiga ABK dan satu penumpang tujuan Manado juga turut diamankan. Diperkirakan, kerugian negara dari upaya penyelundupan kedua ini mencapai Rp 3 miliar.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, seluruh ayam yang disita dinyatakan sebagai media pembawa penyakit hewan karantina (HPHK) dan dimusnahkan oleh pihak Lanal Tahuna.
“Pemusnahan ini adalah bentuk nyata kepedulian TNI AL dalam mencegah penyebaran penyakit hewan dan sebagai langkah tegas memberantas kegiatan ilegal yang merugikan negara,” ujar Letkol Laut (P) Hadi Subandi.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari implementasi perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan prajurit TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman maritim, termasuk penyelundupan melalui jalur laut.
“Prajurit TNI AL akan selalu siap dan sigap menjaga wilayah laut yurisdiksi Indonesia dari segala bentuk ancaman, termasuk penyelundupan barang ilegal lintas negara,” tegasnya.
Lanjut dia, operasi ini tidak hanya menyelamatkan negara dari potensi kerugian miliaran rupiah, tetapi juga menjadi bukti komitmen Lanal Tahuna dalam menegakkan hukum di laut dan menjaga keamanan maritim yang kondusif di wilayah perbatasan.
“Pihak Lanal Tahuna memastikan akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap aktivitas ilegal yang berpotensi mengganggu stabilitas wilayah laut Indonesia, khususnya di Kepulauan Sangihe yang berbatasan langsung dengan Filipina,” tutup dia.