BERITA ONLINE LOKAL, MINUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) bersama TNI dan Polri menggelar apel siaga untuk operasi gabungan penertiban minuman keras (miras) dan senjata tajam (sajam).
Apel yang dilaksanakan di lapangan Pemkab Minahasa Utara, Kamis (04/09) pagi ini bertujuan mengantisipasi potensi kejahatan dan konflik sosial yang sering dipicu oleh konsumsi miras dan penggunaan sajam.
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menjelaskan bahwa operasi ini adalah kegiatan rutin yang ditingkatkan. Belakangan, pihaknya menerima laporan dari TNI dan Polri mengenai kelompok-kelompok kecil, termasuk remaja, yang terpengaruh miras hingga berani melakukan tindak kejahatan atau mengganggu ketertiban umum.
“Kami melakukan operasi bersama ini untuk menjaga ketertiban dan keamanan,” tegas Bupati.
Bupati Ganda juga menginstruksikan seluruh jajarannya, mulai dari perangkat daerah hingga ke tingkat desa dan hansip, untuk berpartisipasi aktif dalam operasi ini. Mereka diminta untuk memberikan informasi jika ada potensi kerawanan akibat miras dan sajam, atau potensi konflik lainnya di tengah masyarakat, agar bisa segera diantisipasi oleh aparat penegak hukum.
Dalam kesempatan itu, Bupati Joune Ganda, didampingi oleh Dandim dan Kapolres, menghimbau masyarakat agar tetap beraktivitas seperti biasa dengan rasa aman dan nyaman.
“Kami, pemerintah dan TNI-Polri, siap mengawal. Kami juga berharap masyarakat ikut menjaga ketertiban dan keamanan di wilayahnya masing-masing,” ujarnya.
Kapolres Minahasa Utara, AKBP Aulya Djabar, menyatakan bahwa data sementara hingga bulan September menunjukkan banyak kasus kriminalitas yang dipicu oleh miras, di mana pelaku seringkali menggunakan sajam saat berada di bawah pengaruh alkohol.
“Operasi gabungan ini melibatkan 100 personel,” kata Kapolres, menjelaskan bahwa mereka akan melakukan operasi dialogis dan rutin untuk mencegah tindak kejahatan.
Sementara itu, Dandim Letkol Czi. Hanif Tupen menegaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Minahasa Utara saat ini kondusif, namun beberapa objek vital dan gedung pemerintahan telah diamankan sebagai langkah antisipasi.
“Sesuai Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, kami diberikan tugas bantuan kepada Polri dan pemerintah daerah. Saya dan jajaran siap membantu mem-backup semua program pemerintah maupun rekan-rekan kepolisian,” jelasnya.
Apel operasi gabungan ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pejabat eselon II, camat, para hansip, dan perwakilan pemuda, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Minahasa Utara.(Advetorial)