Manado, Berita Online Lokal. Com- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Manado semakin bersinar dan menjelma menjadi sekolah favorit yang paling diincar orang tua dan anak didik lulusan SMP.
Di tahun 2024 ini, tercatat SMKN 5 Manado memiliki 968 orang anak didik, dengan kosentrasi keahlian :
1. Desain dan produk Kriya Batik dan Tekstil
2. Desain dan produk Kriya Kayu dan Rotan
3. Desain Komunikasi Visual
4. Manajemen Perkantoran
5. Akuntansi
6. Usaha Layanan Wisata
7. Rekayasa Perangkat Lunak
8. Teknik Komputer dan Jaringan
9. Teknik Audio Video
10. Layanan Kesehatan dan Caregiver
Menariknya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2024, jumlah yang mendaftar dan diterima di SMKN 5 Manado sebanyak 365 orang siswa, dibandingkan tahun 2023 lalu, yang mendaftar dan diterima sebanyak 265 orang siswa.
Secara grafik tingkat kepercayaan masyarakat terus naik, sehingga mengukuhkan SMKN 5 Manado sebagai salah satu sekolah kejuruan bergengsi di Kota Manado.
Berikut wawancara ekslusif dengan Kepsek Drs Moodie Lumintang,M.Pd terkait kreasi dan inovasi yang dijalankan di SMKN 5 Manado, dengan harapan dapat menjadi bahan motivasi bagi sekolah lainnya.
Kepala Sekolah SMKN 5 Manado Drs Moodie Lumintang, M.Pd saat ditemui awak media, Kamis (8/8/2024) di ruang kerjanya mengatakan, progres menunjukan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap SMK Negeri 5 Manado terus mengalami kenaikan.
“Kenapa ada kenaikan, karena kami berkreasi dan berinovasi di sini. Walaupun secara sederhana penampilan sekolah, tapi lingkungan yang nyaman menjadi salah satu indikator bahwa sekolah ini bagus dan layak. Walaupun kalau kita ikut standart nasional, belum seperti itu,” jelas mantan Kepsek SMKN 1 Manado.
Menurutnya, agar kepercayaan masyarakat meningkat, maka guru perlu didorong untuk mendisiplinkan anak didik dalam pembentukan karakter. Dan dari sisi Komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) harus juga didorong dalam proses pembelajaran di kelas.
“Sekolah ini melaksanakan disiplin, dengan sistem pembelajaran yang menyenangkan. Di samping itu, guru didorong dalam proses sistem pembelajaran IT,” ucap Lumintang.
Lebih lanjut dijelaskan, cara untuk menyebarkan indikator, yaitu dengan memanfaatkan lingkungan sekolah jadi ruang belajar. Lebih khusus di jam-jam kejenuhan, guru membawa anak didik untuk belajar di bawah pohon yang rindang dan ini membuat anak didik tidak jenuh untuk belajar di sekolah. Ini sesuai wacana kurikulum merdeka mengajar dari Kemendikbud RI.
Kemudian guru didorong untuk sedapat mungkin menyapa dan merangkul serta memotivasi anak didik. Dan ini akan membuat anak didik merasa guru seperti orang tua mereka di rumah. Guru juga dilarang menekan anak didik saat di kelas dan didorong untuk senantiasa bermotivasi saat melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Ada juga cara menggali potensi anak, melalui kegiatan pekan kreativitas siswa di setiap tahun ajaran baru, dengan tujuan memberi rasa kepercayaan diri anak didik.
Guru wajib menciptakan suasana fisiologi yang menyenangkan bagi anak didik selama berada di sekolah dan agar kepercayaan orang tua murid tinggi, maka guru harus membuka ruang komunikasi secara langsung maupun tidak langsung melalui alat komunikasi seluler. (JoTam)