Peliput: INNOR
MINUT, BERITA ONLINE LOKAL – Kabupaten Minahasa Utara ternyata Masi ada oknum perangkat desa yang nakal yang suka haknya masyarakat dari bantuan pemerintah pusat, ternyata masih “Berkeliaran”. Pasalnya ada Informasi, seorang kepala jaga tak menyalurkan bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari pemerintah pusat kepada warga yang berhak di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat.
Mirisnya oknum tersebut malah menjual beras bantuan di kios pribadi miliknya. Menurut pengakuan warga penerima, bantuan yang seharusnya diterima pada tahap I, II dan III tahun ini, tidak pernah diterima sekira 7 keluarga di Jaga IV Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat. “Adalagi sebagian di jaga tetangga. Kami sudah pernah menanyakan kenapa kami tidak dapat, tapi menurut Pala (kepala jaga, red), nanti baru akan dapat,” beber wanita yang enggan namanya dipublish.
Kata dia, kejadian itu sudah dilaporkan ke Sekkab Minut Novly Wowiling tetapi belum ada tindaklanjut hingga saat ini. Nanti kabar tersebut makin viral, barulah jatah bantuan tahap IV, diterima yang berhak. “Nanti sudah viral berita soal itu, baru kami menerima. Tapi kami tetap tidak terima, bisa-bisanya bantuan kami selama ini disunat. Malah diperjualbelikan oleh Pala Jaga IV (Desa Suwaan, red),” ujarnya sembari berharap ada tindakan tegas kepada oknum yang bersangkutan. Karena selama ini, banyak kebijakan dan kinerjanya selaku kepala jaga yang merugikan warganya.
Kepala Dinas Pangan Minut Jemmy Kuhu mengakui telah menerima informasi tersebut dari Sekkab Minut. Dia lalu telah memanggil para pihak termasuk pihak penyalur. “Dan ternyata sepertinya ada kesalahan, makanya kemudian saya minta pembagian by name by adress, jadi sudah tersalur dengan baik. Soal masalah lain, itu kami kira menjadi kewenangan pihak pemerintah desa,” urainya.
Aktivis William Luntungan mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Baginya, tak seharusnya bantuan kepada warga kurang mampu dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab. Apalagi, seolah terjadi pembiaran. “Infonya ini sudah dilaporkan ke beberapa pejabat teras, tapi dibiarkan. Lalu kepada siapa lagi warga miskin bisa mengadukan nasib mereka,” tanya Luntungan