Peliput: INNOR
MINUT, BERITA ONLINE LOKAL – Bertempat di Ruangan Intelkam Polda Sulut Ormas Adat Brigade Nusa Utara Indonesia (BNUI) menyatakan delapan poin Tuntutan dan Pernyataan sikap untuk Kapolda Sulut melalaui Direktur Intelkam Kombes Pol Heri Wahyudi, Jumat (15/11/24).
Ormas Adat BNUI menjadi satu-satunya Ormas yang dengan lantang meminta Polda Sulut dan jajarannya Menunda Penyelidikan Terkait dugaan korupsi dan focus melaksanakan tugas pengamanan saat pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada 27 November mendatang
BNUI berharap agar instansi penegak hukum mampu menjaga Kamtibnas, menciptakan iklim yang kondusif serta memastikan netralitas tetap terjaga saat menghadapi momen-momen semacam Pilkada ini.
Ketua Umum BNUI Stenly Sendouw menegaskan bahwa BNUI mendukung penuh kinerja Polda Sulut dalam memberantas kriminalitas khususnya tindak pidana korupsi.
Kami Ormas Adat Brigade Nusa Utara mendukung penuh kinerja Polda Sulut dalam memerangi korupsi sesuai arahan Bapak Presiden kita Prabowo Subianto, namun saat ini kami meminta Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie untuk sementara waktu menunda proses penyelidiakan korupsi sampai pilkada selesai”, ucap Sendouw
Ini merupakan sinyalemen ke Aparat Penegak Hukum untuk netral dalam pilkada dan persamaan dalam hukum, mengingat banyak terjadi simpang-siur serta isu terkait keberpihakan aparat Kepolisian di Sulut kepada salah satu paslon tertentu.
“Maka dari itu pihak BNUI meminta Polda Sulut agar dapat menjaga kenetralan supaya citra Kepolisian sebagai pengayom tetap baik dimata masyarakat.” tutup Sendouw di dampingi teman-teman pengurus Ormas Adat Brigade Nusa Utara.