Chaetodon Gelar Pelatihan Smart Patrol bagi Pokmaswas Kecamatan Tatoareng

BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Kelompok Masyararakat Pengawas (Pokmaswas) Kecamatan Tatoareng, mengikuti pelatihan pengambilan data monitoring dan pengawasan menggunakan aplikasi Spatial Monitoring and Reporting Tools (SMART) Patrol. Bertempat di Hotel Hayana Tahuna, Kamis (23/2/2023). Kegiatan ini diikuti sebanyak 17 peserta perwakilan Pokmaswas dari kecamatan Tatoareng.

Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan PSDKP Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulut, Audy Dien, menjelaskan pentingnya kegiatan tersebut dalam mendukung tugas pengawasan dari Pokmaswas. Dimana dengan adanya aplikasi Smart Patrol, dapat mempermudah Pokmaswas dalam pembuatan laporan hasil monitoring dan pengawasan.

“Smart Patrol ini menjadi kebutuhan bagi Pokmaswas dalam mempercepat serta mempermudah penyampaian laporan dari hasil pengawasan di lapangan. Nantinya, dengan Smart Patrol ini berbagai informasi lewat laporan yang dibuat Pokmaswas bisa langsung tersampaikan ke Pemerintah Pusat, Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulut, Dinas Perikanan Sangihe, bahkan langsung ke aparat penegak hukum, intinya informasi atau laporan pengawasan bisa secara cepat diakses,” jelas Dien.

Dikatakan Koordinator Perkumpulan Chaetodon, Wenseslaus F Makawaehe, SPi, MSi, bahwa metode monitoring dan pengawasan dengan Smart Patrol ini, menggabungkan teknologi aplikasi Cybertracker dengan perangkat lunak SMART untuk mengukur, mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas patrol, penegakan hukum dan kegiatan konservasi.

“Aplikasi Smart Patrol merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh konsorsium lembaga non pemerintah yang berfungsi untuk mengolah data hasil patrol keanekaragaman hayati yang dilindungi di wilayah perairan laut guna mendukung upaya konservasi,” tutur Makawaehe.

Lanjut Makawaehe menyampaikan, terkait dengan pelatihan Smart Patrol yang akan diselenggarakan selama dua hari sejak 23 hingga 24 Ferburari 2023 ini, bertujuan untuk mengenalkan metode Smart Patrol bagi Pokmaswas, serta dapat merumuskan sistem metode patroli untuk mendukung kebutuhan pengelolaan kawasan konservasi daerah Sulut.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan pelatihan ini, peserta dapat betul-betul memahami metode pengawasan dan monitoring dengan menggunakan kapasitas tim patroli, dalam menggunakan tools yang lebih terstandarisasi, sehingga dapat mendukung upaya pengelolaan kawasan konservasi lebih baik,” tutup Makawaehe.