Minut, Berita Online Lokal. Com- Warga lorong tower jaga 2 Desa Matungkas Kecamatan Dimembe diakhir Mei 2024 ini, kembali dilanda kasus penyakit demam berdarah.
Berdasarkan info yang di rangkum awak media, saat ini di kompleks tersebut tercatat ada 4 (empat) kasus demam berdarah (DB) menyerang pasien anak JP (6), RK (7), remaja KM (16) dan MT (15) yang saat ini sedang di rawat di RS Lembean dan RS GMIM Tonsea Airmadidi.
Diketahui juga pada akhir Januari sampai awal Maret 2024 lalu, kompleks tersebut juga tercatat terjadi 5 (lima) kasus demam berdarah yang melanda balita dan remaja.
Warga dan orang tua pasien kecewa karena pada kejadian kasus demam berdarah bulan Januari sampai Maret 2024 lalu, pihak Kepala Puskesmas Tatelu walaupun sudah diberikan informasi namun cuek dan tidak mau turun ke lokasi untuk melakukan penyemprotan fogging atau pemberian bubuk abate kepada warga.
“Sekarang ini anak kami sedang dirawat di rumah sakit GMIM Tonsea. Kami kecewa dengan kinerja dari Kepala Puskesmas Tatelu yang cuek dengan kondisi ini. Berulang kali diminta penyemprotan fogging namun cuek. Nanti kami menghubungi Kadis Kesehatan, baru dilakukan fogging. Itupun asal jadi dan tidak menyeluruh. “ucap orang tua pasien.
Kepala Puskesmas Tatelu dr Denny Mandagi ketika dihubungi via whatsapp, Sabtu (1/6/2024) mengatakan bahwa pihaknya akan memerintahkan petugas melakukan fogging kembali. Terkait waktu akan secepatnya.
Saat ditanya kenapa alat fogging cuma 1 (satu) buah yang diturunkan, Kapus dr Denny Mandagi beralasan alat fogging yang lainnya dalam kondisi rusak.
Sementara itu Kadis Kesehatan Minut dr Stella Safitri saat dihubungi, Sabtu (1/6/2024) via telpon (sedang ikut PIM ) mengatakan, pihaknya telah memerintahkan Kepala Puskesmas Tatelu dr Denny Mandagi untuk segera melakukan fogging.
Dokter Stella Safitri juga mendorong agar warga atau keluarga pasien, untuk membuat laporan keluhan via wa terkait ketidakpuasan warga atas pelayanan publik yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Tatelu.
“Kami akan melakukan evaluasi terkait kinerja Kapus Tatelu. Anggaran di tiap Puskesmas banyak dan langsung dikelola oleh Puskesmas, tidak ada alasan alat fogging rusak. Sampai saat ini mereka tidak pernah melaporkan kerusakan alat fogging tersebut, jelas Kadis Stella Safitri.
Terkait banyaknya kasus demam berdarah yang melanda Kabupaten Minahasa Utara, warga berharap ada perhatian dari Bupati Joune JE Ganda terutama kinerja para Kepala Puskesmas yang tidak tanggap dengan keluhan warga. (JoTam)