Minut  

Gunung Ruang Punya Bertuanya

Peliput: RONNI ASSA

BERITA ONLINE LOKAL – Ratusan tahun yang lalu, penduduk sekitar Gunung Ruang mengisahkan sebuah cerita menarik tentang gunung ini. Konon, mereka mengundang seorang dalang untuk merayakan pesta hasil panen. Namun, para warga malah merusak wayang milik sang dalang, yang membuat sang dalang marah.

Dalam kemarahannya, sang dalang berbicara kepada gunung. Ia memohon agar gunung memberikan hukuman kepada para warga yang telah merusak wayangnya. Gunung Ruang, yang memiliki karakteristik erupsi eksplosif, mendengarkan permohonan sang dalang.

Beberapa waktu kemudian, terjadi letusan besar di Gunung Ruang. Abu vulkanik dan lava mengalir, menghancurkan tanah dan rumah-rumah di sekitarnya. Warga yang selamat menganggap ini sebagai hukuman dari gunung atas perbuatan mereka.

Sejak saat itu, Gunung Ruang dianggap memiliki kekuatan dan kebijaksanaan. Legenda ini mengajarkan kita untuk menghormati alam dan tidak merusak lingkungan, karena setiap tindakan memiliki konsekuensi.

Jadi, ketika Anda berada di dekat Gunung Ruang, ingatlah akan legenda ini dan hargailah keindahan serta kekuatan alam yang ada di sekitar kita.

Menurut Johanis Parasi menyatakan, Gunung Ruang ada penghuninya menurut opa kami kalau melakukan hal hal yang tidak baik, penghuninya melempar dengan batu atau dengan pasir dan hanya terlihat hanya tangan.

“Setau saya kalau ada yang momake (memaki-maki) atau melakukan hal yang berbau najis di gunung tidak boleh, kalau beribadah bisa. Perna kami naik di gunung itu ada lima orang dan waktu itu Masih kecil dikala itu kami masi SMP, orang tua larang karena jangan sampai melakukan hal yang tidak bagus karena perna terjadi di atas gunung ruang ada piring dan di pecahkan oleh salah satu penduduk, gunung ruang itu menyemburkan laharnya, begitu juga di atas gunung itu ada seperti danau kecil bilah di kotori air nya atau mandi gunung itu menyemburkan laharnya. Dengan kejadian baru baru ini kemungkinan ada sesuatu yang tidak di senangi oleh penghuni dari gunung ruang. Kejadian gunung meletus, selain kami tau dari opa opa kami bahkan sudah jadi cerita rakyat di Tagulandang dan sekitarnya,” jelas Johanis Parasi yang lahir di desa Ageng