Kabupaten Minahasa Utara Pilot Project Program ICARE

Peliput: INNOR

NINUT, BERITA ONLINE LOKAL – Kementerian Pertanian RI melalui Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) berkolaborasi dengan Bank Dunia melaksanakan Program Integrated Corporation Of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) di Kabupaten Minahasa Utara, pertemuan dengan pemerintah kabupaten Minahasa Utara, berlangsung di JG Center Matungkas Kabupaten Minahasa Utara. Selasa, (15/7/2023).

Program yang didukung Bank Dunia ini, difokuskan pada komoditas-komoditas bernilai tinggi untuk mengantisipasi jumlah impor yang meningkat, serta meningkatkan nilai tambah pada sektor pertanian, mendorong ekspor dan program ICARE ini, akan berjalan selama 5 tahun, mulai tahun 2023 sampai 2028 nanti.

Program ICARE dilaksanakan di 9 provinsi di Indonesia salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara dengan Kabupaten Minahasa Utara sebagai lokasinya, pemerintah kabupaten Minahasa Utara menyiapkan area seluas 1.000 Ha dimana komoditas yang terpilih adalah kelapa dan jagung.

Program ini akan dilaksanakan di 5 Kecamatan yaitu Kecamatan Talawaan seluas 329, 55 ha, Kecamatan Dimembe seluas 253 ha, Kecamatan Kalawat seluas 77 ha, Kecamatan Airmadidi seluas 137,1 ha, dan Kecamatan Kauditan seluas 203,35 ha.

Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara Bupati Minut Joune Ganda mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Minahasa Utara sebagai pilot project pelaksanaan program Integrated Corporation Of Agricultural Resources Empowerment (ICARE).

Dengan adanya program ini, maka petani di kabupaten Minahasa utara akan memiliki peluang karena dengan ditetapkan minut sebagai pilot project maka akan bisa mengembangkan komoditas-komoditas ini bukan hanya untuk komoditas kopra saja, tapi dengan turunan-turunanya, juga dengan metode-metode yang lebih bagus lagi, dan ini akan di kawal oleh bank dunia melalui program ICARE selama 5 tahun dan akan dilaksanakan evaluasi, ini menunjukan bahwa Minahasa utara akan menjadi pusat sentra tanaman kelapa di Indonesia.

Hadir dalam agenda ini, bapak Vikas Choudary selaku Ketua Tim BANK Dunia, ibu Alika Tuwo selaku Ahli Ekonomi Pertanian, ibu Fransisca Melia Setiawati selaku Ahli Pembangunan Sosial, bapak Jaya Perana Ketaren selaku Ahli Lingkungan, bapak Heru Prama Yuda, bapak DR. Bram Kusbiantoro, MS. ibu Suhartini, SP, MFSc., Prima Luna, STP, MSi, Ph.D., Kepala Badan BPSIP Provinsi Sulawesi Utara dan Staf, Asisten dan Staf Ahli Kabupaten Minahasa Utara beserta jajaran Pemkab Minahasa Utara, stakeholder, petani, dan penyuluh pertanian yang ada. (**)