Kadis Kesehatan Minut Tegaskan Pihaknya Sangat Seriusi Kasus DBD

Peliput: RONNI ASSA

MINUT, BERITA ONLINE LOKAL – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, sangat serius melakukan pencegahan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti itu. Hal ini terungkap lewat penjelasan Kepala Dinas Kesehatan, dr. Stella Safitry, M.Kes, kepada media ini. Jumat (17/5/2024)

Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Minahasa Utara, dr. Stella Safitry, M.Kes, mengatakan bahwa, jadi untuk data DBD yang secara keselurahan dari bulan Januari sampai mei ini dia menurun trus, dimana bulan April di dapatkan 101 kasus dan pada bulan mei ini tinggal 16 kasus tentunya ini dipengaruhi juga dengan faktor cuaca paca yang biasanya, kalo pada waktu musim hujan dia pasti terjadi banyak genangan air,genangan air itu yang menjadi tempat untuk bertumbuhnya yang akan menjadi nyamuk DBD, nyamuk Aedes aegypti jadi bisa menyebabkan DBD, dan pada saat ini kasus untuk bulan mei kita tarik ada 16 kasus dimana di Airmadidi ada 2 kasus, Kema ada 3 kasus, Kolongan ada 5 kasus, Tatelu ada 5 kasus dan di likupang ada 1 kasus.

“Posisinya setelah ditemukan kasus kita juga melalui puskesmas dinas kesehatan dan puskesmas puskesmas yang ada di wilayah masing masing, dan langsung melakukan epidemiologi dengan memeriksa langsung ke lokasi terkait sumber sumber jentik jentik yang ada. Kemudian langsung melakukan penyuluhan dan sudah dilakukan fogging, di tempat tempat yang dimana ada kasus dan terkait kasus kasus tersebut. Semuanya sudah dalam keadaan membaik dan tidak ada angka kematian, ini tentunya diharapkan kita akan semakin berkurang lagi, karena memang kalo bicara tentang DBD kita berbicara di musiman pada waktu di awal tahun, itu ada waktu hujan maka akan naik biasnya, termasuk juga dengan kabupaten kota lain juga itu pasti akan adanya peningkatan kasus DBD,” kata dr. Stella

Selanjutnya dr. Stella menghimbau kepada masyarakat, tentunya mari kita sama sama bekerjasama untuk menjaga kebersihan lingkungan yang ada dan walaupun ini tidak musim hujan tapi kita tetap antisipasi semua terkait dengan genangan genangan air, dengan tempat tempat penampungan air, juga botol botol ditempat sampah atau ban ban yang ada, mari kita sama sama jaga lingkungan sekitar supaya dengan 3 M dan tentunya yang paling penting juga apabila ada keluhan panas baik anak anak maupun orang dewasa, untuk segara bawa ke pusat layanan kesehatan terdekat atau tenaga tenaga kesehatan yang ada di sekitar bapak ibu yang ada tentunya. Ini juga dalam hal ini kami trus bekerjasama terus dengan evaluasi puskesmas puskesmas yang ada terkait, apabila ada kasus dimana mereka juga harus sigap dan cepat untuk bertindak.

“Dalam melakukan penyelidikan epidemiologi yaitu turun langsung ke lokasi kemudian penyuluhan dan melakukan fogging. Ini juga apabila masyarakat ada kasus kasus seperti ini mungkin sudah ke rumah sakit atau mungkin ditemukan gejala gejala demam berdarah, silahkan menyampaikan kepada petugas kesehatan yang ada atau ke pemerintah setempat yang ada, supaya segera ditindak lanjuti. Kami juga selalu berkoordinasi dinas kesehatan dan puskesmas terkait data data yang ada dan ini juga tentunya mendukung dari semua program dari Bapak Bupati, Joune J.E. Ganda, S.E., M.A.P., M.M., M.Si. dan Bapak Wakil Bupati, Kevin William Lotulung, SH, MH, yang dimana tetap meningkatkan kualitas terutama di bidang kesehatan di Kabupaten Minahasa Utara, sehingga menjadi masyarakat yang sehat dan luar biasa tentunya. Kita perlu juga kerjasama yang baik dengan masyarakat yang ada, supaya kita sama sama berupaya semaksimal mungkin kita bisa semakin hari semakin kurang kasus kasus yang ada dan kita mungkin menghindari hal hal yang tidak diinginkan misalnya kematian karena DBD. Tanpa kerjasama juga dengan masyarakat pemerintah setempat kami juga dinas kesehatan puskesmas juga tidak bisa berbuat banyak, namun karena saat ini juga sudah tebangun juga dimana ada kegiatan bersih bersih di desa desa yang ada tentunya juga sangat membantu juga. Penyuluhan penyuluhan juga sudah dilakukan di posyandu posyandu yang ada sehinga kita bisa mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan,” ucap dr. Stella Safitry