Tekan Angka Stunting, Tim Audit Kasus Stunting Bitung Dikukuhkan

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Guna semakin menekan angka stunting di Kota Bitung, Tim Audit Kasus Stunting (TAKS) Kota Bitung dikukuhkan, Selasa (14/6/2022).

Bertempat di Lantai IV Kantor Wali Kota Bitung, rangkaian pengukuhan diawali dengan rapat kerja yang dipimpin langsung Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar.

Soal rapat kerja, Hengky mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai sarana untuk saling bertukar pikiran, membagi pengetahuan dalam upaya percepatan penurunan stunting serta mulai bergerak dalam melaksanakan tugas sesuai fungsi masing-masing.

“Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berbeda akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama,” ucapnya.

Menurutnya, seorang anak menjadi terlalu pendek untuk usianya diikuti dengan penurunan kemampuan kognitif dan resiko tinggi masa depan sehingga menghasilkan angkatan kerja yang tidak kompetitif.

“Stunting menjadi salah satu yang harus diselesaikan untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas dinamis, terampil serta menguasai Iptek sehingga dalam Visi dan Misi kerja lima tahun pemerintah sangat memprioritaskan penyelesaian stunting di Indonesia,” tuturnya.

Dirinya menuturkan, percepatan penurunan stunting di Indonesia adalah peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif di berbagai level pemerintah.

“Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting memberi penekanan pada pentingnya konvergensi program dan kegiatan intervensi dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting 14 Persen pada tahun 2024,” ujarnya.

Salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan stunting, lanjut Hengky, adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga beresiko stunting untuk mencapai target sasaran yakni calon pengantin pasangan berusia subur, ibu hamil dan menyusui sampai dengan pasca salin dan anak usia 0-59 bulan pendamping keluarga terdiri dari bidan/perawat, kader PKK serta kader keluarga berencana.

“Mereka akan mengawal proses percepatan penurunan stunting dari hulu terutama dalam pencegahan. Untuk itu kami harap rapat kerja dan pengukuhan Ini dapat bermanfaat dan menjadi momen sinergisitas dan komitmen kita semua secara bersama melakukan intervensi dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Bitung,” tukasnya.(***)