Peliput: Andika Janis
BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Warga di Kabupaten Kepulauan Sangihe diminta untuk ekstra waspada terhadap dampak tidak langsung dari Badai Tropis Surigae. Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Naha Kepulauan Sangihe Sujatno, bahwa berdasarkan perkembangan cuaca pada 14 April 2021, dimana sirkulasi sistem tekanan rendah di sebelah utara Papua berkembang menjadi Depressi Tropis (TD). Bahkan saat ini telah menjadi badai Tropis Surigae, yang bergerak ke arah barat laut, mendekati Filipina.
“Saat ini kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi serta sekitarnya berkisar 8-20 Knot. Awan-awan konfektif yang mengandung hujan masih terbentuk di daerah pertemuan massa udara yaitu di Utara Sulawesi, Maluku Utara dan Utara Papua. Serta tinggi gelombang kategori sedang di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud, Laut Maluku dan Pesisir Selatan Sulawesi Utara,” beber Sujatno.
Dijelaskan pula, bahwa badai tropis Surigae diprakirakan berkembang menjadi badai tropis kuat (STS) bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021, hal tersebut menurutnya berdasarkan prakiraan cuaca pada 14 April 2021.
“Kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya cenderung meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada 18 April 2021. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat akan terjadi untuk sepekan kedepan. Tinggi gelombang laut juga mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021,” jelas dia.
Terkait adanya informasi prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Maritim Bitung lanjut Sujatno, maka diminta kepada masyarakat Kabupaten Sangihe, untuk mewaspadai adanya terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang disertai petir, hal ini bisa terjadi beberapa hari kedepan.
“Warga juga harus waspada akan terjadinya angina kencang dan gelombang tingi yang dapat mencapai kategori sangat tinggi 4,0 hingga mencapai 6,0 meter, diwilayah perairan Kepulauan Sitaro, Kepulauan Sangihe serta Kepulauan Talaud dan laut Maluku utara,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Rivo Pudihang turut mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Sangihe untuk tetap waspada terhadap adanya potensi cuaca ekstrim.
“Terutama kepada warga yang berprofesi Nelayan, agar selalu memperhatikan keselamatan, seperti melihat kondisi gelombang jika hendak melaut. Terhadap warga pesisir juga tetap waspada terhadap gelombang tinggi. Tak terkecuali juga bagi warga yang ada di bantaran sungai, pada warga yang bermukim di lokasi yang berpotensi bencana longsor untuk tetap waspada,” tutup Pudihang.