Kasus Stunting di Kabupaten Sangihe Menurun

BUPATI Kepulauan Sangihe Jabes E Gaghana mengatakan bahwa angka kasus Stunting dalam satu tahun terakhir di Kabupaten Sangihe mengalami penurunan. Hal ini disampaikan Gaghana saat memaparkan terkait dengan penanganan Stunting di Sangihe dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi penanganan Stunting tingkat Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (2/6/2021) di Hotel Luwansa Manado.

Menurut Gaghana, potensi multisektor dalam upaya percepatan, pencegahan dan penurunan Stunting merupakan kerja keras dari semua stakeholder yang terlibat.

“Saat ini Stunting di Sangihe turun di angka 6,33 persen. Ini merupakan kerja keras Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat di dalamnya,” ujar Bupati.

Dikatakan Gaghana, intervensi spesifik dalam sektor kesehatan yakni layanan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kekurangan energi kronik dan balita kurus.

“Pemberian tablet penambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, pelayanan ibu hamil K4, pemberian vitamin A bagi balita mulai 6-59 bulan, imunisasi dasar lengkap, pelayanan ibu nifas, balita kurang gizi mendapat perawatan, ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI. Kemudian advokasi dalam rangka Desa pangan aman, pasar pangan aman, jajanan anak usia sekolah,” ujarnya.

Sementara untuk intervensi spesifik non sektor kesehatan lanjut bupati, yakni penyediaan sanitasi dan air minum yang layak, konseling gizi dan keluarga balita.

“Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program perlindungan sosial BKKBN dan Program Keluarga Harapan serta program kawasan rumah pangan lestari. Sedangkan untuk alokasi anggaran di tahun 2021 sudah tersedia, dan untuk tahun 2022 anggaran bakal bertambah,” pungkas Gaghana. (Advertorial)