MANADO, BERITA ONLINE LOKAL– Komisi IV DPRD Sulut menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Kesehatan Daerah dan Dinas Kebudayaan Daerah Senin (13/5/2024) yang dilaksanakan di ruangan rapat komisi.
RDP dipimpin oleh Ketua Komisi IV Vonny Paat didampingi Careig Runtu (CNR), Rhesa Waworuntu, Agustine Kambey, Norri Supit dan Imelda Rewah, menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sulut dr Debby Kalalo dan Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Sulut Jani Lukas, membahas Program Kerja Dan Anggaran Tahun 2024.
Dalam RDP dengan Dinas Kesehatan Daerah terungkap, Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Dinas Kesehatan 21,34 persen dan belanja 39,29 persen.
Sedangkan capaian yang ada di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Bapelkes PAD 14,46 persen dan belanja 29,61 persen. Laboratorium Kesehatan Daerah PAD 27,87 persen dan belanja 1,49 persen. RSUD Noongan PAD 28,13 persen dan belanja 12,76 persen.
Sementara UPTD RS Ratumbuysang PAD 22,09 persen dan belanja 15,63 persen. RS Mata PAD 18,72 persen dan belanja 27,96 persen. RSUD OD-SK PAD 17,73 persen dan belanja 13,35 persen, RS Manembo-nembo Bitung PAD 41,39 persen dan belanja 30,67 persen.
Kadis Kesehatan dr Debby Kalalo juga menyampaikan, pihaknya di tahun anggaran 2024 ini sedang melaksanakan kegiatan fisik di beberapa UPTD diantaranya, pembangunan poliklinik RS Ratumbuysang, pembangunan center kanker RS OD-SK dan pembangunan pelayanan laboratorium di Laboratorium Kesehatan.
Disisi lain anggota Komisi IV Careig Runtu saat RDP dengan Dinas Kebudayaan Daerah mengatakan, ada beberapa poin terkait program kegiatan yang sementara dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan maupun UPTD Taman Budaya serta Museum di T. A 2024, terutama belanja pegawai yang dianggarkan Rp.6,4 miliar dengan realisasi per triwulan ke dua masih menyentuh angka Rp.2,2 miliar atau 43.38 persen.
Menurutnya, belanja barang dan jasa yang dianggarkan Rp.1,6 miliar, dengan realisasi sebesar Rp.629.247.879 juta atau 37.58 persen. Sementara belanja hibah dengan anggaran Rp.200 juta realisasi masih nol persen.
Careig Runtu juga menyorot realisasi anggaran UPTD Taman Budaya dan Museum, dimana belanja barang dan jasa Rp.178.546.672 juta baru terealisasi 12 persen atau Rp.23.086.175.
“Untuk belanja modal sebesar Rp.40.300.000 belum ada pergerakan sama sekali,” ucap Runtu. (JoTam/Advetorial)