Ratahan,BeritaOnlineLokal.com —Mapalus merupakan budaya tradisional yang berupa kegiatan gotong – royong dalam suatu kelompok masyarakat.
Lebih Lanjut Lurah Wawali iniemjelaskan Ada tiga bentuk kerja sama di antara anggota mapalus, yakni
Kerja bersama pada kelompok mapalus dan kerja bersama antar seluruh anggota kelompok.
Kerja bersama anggota kelompok mapalus dan kerja bersama antar seluruh anggota kelompok.
Kerja bersama dengan adanya dukungan pemerintah dan swasta dalam hal perencanaan dan pelaksanaan bersama.
Gotong royong dilakukan secara bergantian, baik tenaga maupun materi.
“Masyarakat Sulawesi Utara memiliki semboyan Torang Semua Basudara (Kita semua bersaudara)
Untuk itu mapalus sangat dihormati olah masyarakat Minahasa Tenggara,” Jelas Komalig.
Komalig Menambahkan Semangat tersebut menjadikan masyarakat Sulawesi Utara dan Minahasa Tenggara hidup dengan rasa peduli satu dengan yang lain. Ada lima asas mapalus, yaitu religius, kekeluargaan, kerja sama, musyawarah dan mufakat, dan persatuan dan kesatuan.
“Mapalus dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan, seperti pembukaan kebun, membersihkan kebun, memanen hasil pertanian, membantu pemasangan rumah panggung, kematian, pernikahan, dan lain sebagainya,” Tambah Komalig.
Salah satu wujud mapalus adalah masyarakat saling menjaga keamaan dalam perayaan agama. Pada perayaan hari raya Idul Fitri, masyarakat non muslim turut menjaga keamanan. Sebaliknya pada saat perayaan Natal, masyarakat non kristiani ikut menjaga keamanan.
Dalam bidang pertanian wujud mapalus dapat berupa bantuan tenaga pada masyarakat yang memiliki lahan namun kekurangan modal untuk menggarap lahannya.