BITUNG, BERITA ONLINE LOKAL – Penguatan reformasi birokrasi guna mewujudkan good governance sekaligus percepatan pelayanan publik terus dilakukan Maurits Mantiri sejak dilantik menjadi Wali Kota Bitung.
Kepemimpinan tangan dingin Maurits berhasil memberantas penyakit pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Pemkot Bitung. Sikap tegas itu membuat para ASN yang selama ini terbiasa melakukan praktek pungli jadi ketar-ketir dan berpikir panjang untuk berbuat seperti itu lagi.
Masih teringat vidio yang sempat viral di media sosial, dimana Maurits Mantiri ngamuk saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bitung, yang mendapat laporan ada pungutan liar (pungli) pengurusan administrasi kependudukan.
Selain itu, Maurits dalam mewujudkan reformasi birokrasi dengan menempatkan pejabat di lingkungan Pemkot Bitung lewat sistem lelang jabatan dan assesmen. Kemudian, reaktivasi Tim Saber Pungli untuk diturunkan di sektor pelayanan publik, perizinan, pendidikan, pengadaan barang dan jasa serta bidang pelayanan lain. Hal ini dilakukan karena dirinya ingin Kota Bitung bersih dari pungli.
Tangan dingin Maurits Mantiri dalam memberantas budaya pungli, menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin yang konsisten sejak awal ketika kampanye untuk membenahi sektor pelayanan publik di Kota Bitung. Disamping itu juga, Maurits juga gerak cepat untuk menjawab keluhan warga.
Saat ditemui awak media, Maurits menuturkan bahwa pembenahan sektor pelayanan publik sangat vital untuk dilakukan. Dirinya ingin seluruh pengurusan di sektor pelayanan publik cepat dan lancar, sehingga tidak ada lagi aparatur pelayan publik memperlama dan mempersusah warga saat melakukan pengurusan.
“Reformasi birokrasi yang dilakukan sebagai bentuk cepat untuk menyahuti keluhan warga. Tanpa hingar bingar, langsung turun ke lapangan secara komunikatif dengan warga,” ucapnya.
Maurits pun menambahkan, problem yang sangat kompleks dan salah satu penyumbang kompleksitas yang terjadi adalah persoalan pelayanan publik, sehingga harus terus dibenahi. “Kuncinya mereformasi birokrasi guna membangun good governance, pungli disikat dan pelayanan publik harus cepat dan lancar,” pungkasnya.
Tindakan tegas Maurits ikut diapresiasi oleh Ketua Corong Aspirasi Rakyat (C.A.R.) Indonesia, Romy Anenengo, Kamis (21/3/2024).
Romy menilai apa yang dilakukan Wali Kota Maurits, ini menjawab aspirasi besar warga Kota Bitung untuk harus bertindak seperti itu. “Menurut saya, ini merupakan kepemimpinan yang patut diapresiasi, dan harus mendapat dukungan publik. Bagi saya, ini bukan pencitraan politik tapi sebuah gerakan konkrit, spirit dan pesan dari seorang Maurits. Ini menunjukkan kepemimpinan Wali Kota yang berani dan tegas dalam menindak praktek pungli sebagai upaya untuk pembenahan birokrasi, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani masyarakat yang baik,” tutur Romy.
Dirinya pun berpesan, agar Wali Kota Maurits tidak ragu-ragu untuk melakukan tindakan tegas, karena setelah jadi pemimpin tanggung jawabnya kepada Tuhan dan masyarakat. Untuk itu, tegasnya, bertindaklah dengan benar.
“Pemimpin harus punya citra progresif, berani tanpa pilih kasih, konkrit tapi juga cerdas, komunikatif, demokratif serta santun dan humanis. Untuk itu, warga Kota Bitung harus mendukung apa yang dilakukan Wali Kota. Sebab, yang diprioritaskan Wali Kota adalah pelayanan publik, terutama penyelenggara pelayanan publik. Tidak mungkin, suatu kota atau negara bisa maju jika penyelenggara pelayan publiknya tidak bersih dan tidak responsif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya,” paparnya.
Romy berharap agar Wali Kota terus konsisten untuk melakukan reformasi birokrasi serta harus mampu menggerakkan, tidak hanya menggerakkan masyarakat tetapi juga seluruh unsur birokrasi di lingkungan Pemkot Bitung.