Basarnas Manado Evakuasi Warga Jatuh di Sumur, Korban Ditemukan Meninggal

BERITA ONLINE LOKAL, MANADO – Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado berhasil mengevakuasi satu warga yang jatuh kedalam sumur. Menurut Rival salah seorang warga sekitar kejadian mengatakan, korban yang diketahui bernama Humala Siahaan (59) warga Malalayang ini berniat membersihkan kebun yang baru dibelinya.

Namun sialnya, korban tidak mengetahui kondisi kebun terdapat beberapa galian sumur yang sudah tidak difungsikan, sehingga korban diduga terperosok kedalam sumur saat sedang membersihkan rumput.

Setelah mendapat laporan Sabtu (30/10/2021) tengah malam, Basarnas Manado langsung menuju ke lokasi guna melakukan evakuasi terhadap warga yang menjadi korban. Tapi malangnya korban sudah tak lagi bernyawa saat dievakuasi.

“Korban sudah meninggal di dalam sumur, tim Basarnas setibanya di lokasi tim langsung membuat sistem menggunakan tripot khusus yang mempermudah penarikan korban,” ujar Kepala Seksi Operasi Jandry Paendong.

Selain Basarnas Manado, evakuasi dibantu juga oleh pihak TNI, Polri, PMI serta masyarakat setempat. Menurut Paendong, pada saat proses evakuasi tim SAR Gabungan merasa was-was, hal ini dikarenakan posisi tanah yang sangat labil serta posisi sumur sangat berdekatan.

“Korban terperosok disumur sedalam 15 meter. Tim Basarnas merasa kesusahan didalam sumur di karena didalam sumur sangat sempit, pengap dan diduga ada gas beracunnya. Namun, tim tidak butuh waktu lama, korban langsung dapat dievakuasi ke atas. Saat dievakuasi kondisi korban sudah meninggal. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Prof Kandou Manado untuk dilakukan pembersihan, sesuai permintaan keluarga korban,” jelas dia.

Paendong mengungkapkan, disetiap adanya kejadian yang membahayakan manusia, laporan yang masuk ke Basarnas Manado selalu terlambat. Menurutnya, pihak Basarnas selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat, silahkan menghubungi Humas Basarnas dengan nomor handphone 082187123778 atau call ke 115 jika melihat kejadian yang membahayakan jiwa Manusia.

“Contohnya saat ini, kejadiannya sudah sejak siang tapi laporan masuk di Basarnas pada tengah malam, tambah lagi sesuai protapnya setiap laporan yang masuk harus diproses sesuai proesedur. Intinya kami selalu siap 24 jam menerima laporan dari masyarakat yang membutuhkan pertolongan,” pungkas dia.