Hadiri Pembukaan FSPG 2023, Begini Tanggapan dan Pesan Tamuntuan

BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Festival Seni Pemuda GMIST (FSPG) tahun 2023 resmi dibuka. Hajatan Tahunan kepemudaan ini dibuka secara langsung oleh Ketua Sinode GMIST, Welman Boba, bertempat di Gereja Malunsemahe, Kelurahan Angges, Selasa (27/6/2023).

Pada pembukaan kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari ini, juga dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan, Ketua DPRD Provinsi Sulut Andy Silangen, Wakil Ketua DPRD Sangihe Michael Thungari, Ketua Pemuda Sinode GMIST Jew Wuatensemba Adrian, Ketua Jemaat GMIST Malunsemahe Angges, Penasehat Sinode GMIST, P. Madonsa, Ketua Komisi Pemuda GMIM Rio Dondokambey, Ketua Jemaat Immanuel Tahuna, Ambrosius Makasar, Sekretaris pelaksana Sinode GMIST, serta para tim Juri.

Tamuntuan ketika dimintai tanggapan terkait pelaksanaan FSPG mengatakan, bahwa Pemerintah daerah selalu hadir memberikan dukungan bagi masyarakat, terlebih kegiatan yang bersifat keagamaan yang saat ini dilaksanakan.

“Pastinya pemerintah daerah terus memberikan dukungan terhadap kegiatan positif seperti ini, apalagi ini kan kegiatan yang bersifat keagamaan,” ucap Tamuntuan.

Disampaikan Tamuntuan, kegiatan saat ini juga tidak hanya diikuti pemuda-pemuda yang ada di Kabupaten Sangihe, namun juga diikuti oleh para pemuda dari luar Kabupaten Sangihe.

“Tentunya kegiatan ini memberikan semangat bagi para pemuda gereja kita, jadi mereka tidak hanya berkumpul dan bertemu satu sama lain, namun juga bisa saling memberi motivasi dan membangkitkan semangat dalam memuji Tuhan lewat kesenian ini,” jelas dia.

Lanjut Tamuntuan memberikan apresiasi bagi pengurus Pemuda Sinode GMIST serta panitia yang sudah memberi diri untuk melaksanakan kegiatan FSPG tahun 2023 ini. Selain itu, dirinya juga berharap agar peserta siap untuk menerima segala keputusan dari panitia dan tim Juri. Terhadap para Juri, Tamuntuan meminta agar memberikan penilaian secara objektif.

“Tentunya, disetiap lomba itu kan ada yang menang ada juga yang kalah tentunya masing-masing peserta harus siap menerima keputusan juri. Kalau kalah tentunya masih ada kesempatan untuk kembali latihan. Intinya kita disini bertujuan utamanya adalah memuji dan memuliakan nama Tuhan. Untuk Juri tentu penilaiannya harus benar-benar objektif,” tutup dia.