Peliput : Raynaldi Pratama
BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Gencarnya program 100 hari yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung lewat kepemimpinan Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar diharapkan juga dapat dirasakan warga khususnya di wilayah Kompleks P.A dan Jalan Baru Pateten.
Salah seorang warga sekitar, Jufri (32) menyebut, kondisi jalan yang banyak dihiasi lubang kerap mengakibatkan terjadinya kecelakaan karena terperosok ke dalam lubang.
“Sudah banyak korban, bahkan baru beberapa hari yang lalu ada yang terjatuh karena ban motornya masuk ke dalam lubang,”katanya saat di wawancarai awak media, Selasa (25/5/2021).
Bukan hanya itu saja, ia juga mengatakan bahwa di sepanjang jalan tersebut tidak ada lampu jalan. Sehingga pengendara hanya dapat mengandalkan lampu kendaraan dan lampu dari rumah warga.
“Yang pastinya tidak cukup terang membantu pengendara. Sudah jalannya jelek di tambah tidak ada lampu, lengkap sudah penderitaan pengguna jalan yang melintas,” tukas Jufri.
Hal yang sama juga diakui, salah satu pemerhati masyarakat, David Yantu saat ditemui awak media di Rumah Kopi Kharisma.
Ia berharap kepada Pemkot Bitung bisa memperbaiki jalan yang kerap mencelakakan pengguna jalan tersebut. “Tentunya ada perhatian dari Pemkot, karena memang jalan itu sangat membahayakan. Setidaknya ada upaya perbaikan darurat dalam 100 hari kerja MM-HH lewat helm kuning dan helm merah” singkatnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Bitung, Hendri Sakul saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti hal ini.
“Kami akan survey ke lokasi, apa sudah ada jaringan (tiang lampu) atau belum ada sama sekali. Dan kami juga menunggu pelaksanaan pengadaan lampu jalan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Bitung Rudy Theno melalui Kabid Bina Marga Julius Sumanti menjelaskan bahwa lokasi tersebut masuk dalam perencanaan perbaikan.
“Bukan hanya wilayah itu, tapi seluruh wilayah yang kondisi jalannya sudah rusak pasti akan kami perbaiki selama itu kewenangan kami (PUPR Kota). Kita tinggal menunggu saja teknis penganggarannya berdasarkan skala prioritas,” singkatnya saat dihubungi via WhatsApp.