Puluhan Tahun Pasca Bantuan Pabrik Es Tak Beroperasi, Ini Dampak yang Dirasakan Nelayan Batu Putih

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Bantuan pabrik es yang menyasar di kelurahan Batu Putih diperkirakan puluhan tahun sudah tak beroperasi lagi, ternyata menimbulkan dampak sangat besar bagi masyarakat kelurahan Batu Putih khususnya berprofesi sebagai nelayan.

Diketahui, bantuan tahun 2005 tersebut yang dikucurkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI untuk mengatasi persoalan nelayan di kelurahan Batu Putih yang selama ini sulit mendapatkan es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya.

Salah satu warga kelurahan Batu Putih Atas yang berprofesi sebagai nelayan Jefri Masala saat dikonfirmasi terkait hal ini menyatakan pabrik es tersebut beroperasi masyarakat sangat terbantukan.

“Waktu pabrik tersebut masih beroperasi, masyarakat Batu Putih khususnya nelayan sangat terbantu karena tidak sulit mencari es balok. Dan faktanya hingga hari ini pabrik vakum, fasilitas penunjangnya tidak tahu hilang entah kemana. Kami (nelayan) harus lari ke Bitung untuk membeli es balok dan pastinya biaya pun bertambah,” ungkapnya.

Jefri mengungkapkan, hal ini baru diketahuinya ketika pemberitaan ini viral di media sosial terkait dengan pemanggilan anggota DPRD Kota Bitung yang juga Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kota Bitung, Nabsar Badoa oleh Kejaksaan Negeri Bitung tentang dugaan keterlibatan bantuan pabrik es tersebut.

“Jujur kami tidak tau sama sekali, kalau pabrik es ini adalah bantuan Pemerintah. Kami baru mengetahui ketika pemberitaan ini viral di media sosial,” tuturnya.

Ia pun menumpahkan kekecawaannya, bahkan mengaku heran dan tidak menyangka. Seharusnya pihak pengelola wajib memberikan informasi ataupun sosialisasi kepada masyarakat, ketika ada kendala operasional pabrik es tersebut.

“Mereka lebih mengerti tentang aturan dan mekanisme atas bantuan tersebut. Tapi sangat disayangkan kami tak pernah tahu kalau ternyata sejumlah fasilitas pendukung operasional pabrik tersebut bermasalah,” sesalnya.

“Menurut hemat saya jika pengelolaan tersebut dialihkan bukan berarti memindahkan alat atau mesin produksi ke lokasi lain karena tujuan bantuan ini semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan Batu Putih. Kami menduga ada faktor sengaja untuk mencari keuntungan lain mengatasnamakan masyarakat Batu Putih. Semoga Pak Frenkie Son bisa mengungkap siapa dalang di balik dugaan kasus tersebut,” tambah Jack.

Diberitakan sebelumnya, adapun pemanggilan Nabsar yang juga anggota DPRD Bitung melalui surat Nomor: B-01/P.1.14/Fd.1/12/2022 tanggal 04 Januari 2022, karena diduga punya keterlibatan terkait alat/mesin produksi pabrik es yang diakuisi atau dialihkan kepadanya sejak tahun 2010.

Hal ini pun diakui Nabsar kepada awak media usai memberikan keterangan di Kantor Kejaksaan Negeri Bitung, Jumat (7/1/2022) lalu.

“Pada tahun 2010 saya diminta untuk mengelola mesin es batu dan cold storage, untuk mesin es balok pun sudah rusak dan sudah tidak bisa diperbaiki. Tapi mini cold storage sampai sekarang masih jalan dan saya gunakan pribadi bukan di pabrik,” bebernya.

Sementara itu, diduga bantuan tersebut, diserahkan kepada salah satu kelompok yang notabene bukan bagian dari masyarakat Kelurahan Batu Putih serta peruntukannya bagi masyarakat nelayan.

Dari informasi sekitar tahun 2010, bantuan tersebut oleh pihak pertama, yang disinyalir bernama Christiano Kansil menyerahkan kepada pihak kedua atas nama Nabsar Badoa untuk melanjutkan operasional bantuan pabrik es tersebut.

Yang anehnya, kelanjutan operasional bukan di lokasi pabrik es sebagaimana ditetapkan untuk masyarakat Batu Putih, malah diduga mendarat ke kelurahan Madidir yang merupakan rumah dari Nabsar.

Tak hanya dua fasilitas penunjang bantuan pabrik es yakni mesin es dan mini coldstorage, dari penelusuran awak media juga terungkap fasilitas penunjang lainnya diduga sudah berpindah tangan diantaranya genset berukuran besar, alat cetakan es serta alat lainnya yang kini hanya menyisakan bangunan pabrik dengan kondisi memprihatinkan.

Terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bitung Frenkie Son saat dikonfirmasi terkait hal ini, enggan berkomentar banyak. “No Comment, pada intinya sementara lidik,” singkatnya.

Apresiasi dan dukungan masyarakat kepada Kejaksaan Negeri Bitung terus mengalir. Pasalnya, bantuan pabrik es di kelurahan Batu Putih dari pemerintah pusat yang sudah berlalu puluhan tahun lamanya, kini diungkap barisan Korps Adhyaksa Bitung.