Camat dan Lurah Dituntut Merespon Ragam Kebutuhan Publik

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Para camat dan lurah dituntut untuk dapat merespon berbagai perubahan dan ragam kebutuhan publik yang ada di tengah masyarakat terutama menyangkut pelayanan administrasi.

“Kepada camat dan lurah diminta agar memahami kembali tupoksinya masing-masing,” ucap Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri didampingi Wakil Wali Kota Hengky Honandar, Senin (3/1/2022).

Camat diharapkan tidak hanya berperan sebagai kepala wilayah, tapi juga sebagai pembimbing para aparatur kelurahan supaya seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat sasaran sebagai pucuk pimpinan yang ada di wilayah masing-masing.

“Gerakan cepat merespon berbagai perubahan dan ragam kebutuhan publik yang ada di tengah masyarakat,” ujar Wali Kota.

Maurits menegaskan, camat dan lurah selaku aparatur harus memiliki kemampuan supervisi, tanggungjawab serta inisiatif dalam penyelenggaraan pelayanan publik dan pemerintahan.

“Para camat dan lurah harus dapat meningkatkan kinerja anggotanya, dengan memberikan arahan yang baik untuk saling bekerja sama, sehingga dapat menghasilkan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat di lingkungannya masing-masing,” tegasnya.

Selain itu, dirinya juga menekankan soal perampungan Big Data yang hingga kini baru mencapai 75% sehingga perlu diselesaikan di awal tahun.

“Ini sebagai dasar administrasi pelayanan yang sangat berperan besar dalam program vaksinasi, bantuan sosial, BPJS, syarat administrasi pendaftaran sekolah, serta kebutuhan lainnya,” tukasnya.

Tak hanya camat dan lurah, Maurits juga menekankan kepala perangkat daerah tidak terpaku dengan ketersedian anggaran di APBD, karena jumlahnya sangat terbatas.

Sehingga tiap kepala perangkat daerah wajib berinovasi mencari sumber pendanaan baru agar program yang dijalankan tidak monoton.

Karena menurutnya, jika hanya mengerjakan apa yang sudah tertata di APBD, itu bukan membuat perubahan melainkan hanya kerja monoton.

“Makanya kami minta semua harus berinovasi, jangan takut. Kalau takut berinovasi maka kita tidak akan membuat perubahan apa-apa di kota ini. Intinya, sepanjang 2022 ini tidak ada lagi kerja di zona nyaman,” tegas Wali Kota.