Curah Hujan di Sangihe Tinggi, Sujatno: Ini Efek La Nina

BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE — Hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur Kabupaten Kepulauan Sangihe sejak akhir tahun 2020 lalu hingga awal tahun 2021, dampaknya sejumlah wilayah mengalami banjir yakni Kampung Laine, Kecamatan Manganitu selatan dan Kampung Tenda, Kecamatan Tabukan selatan tenggara serta terjadi tanah longsor dibeberapa titik.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas III Naha-Tahuna, Sujatno menjelaskan, bahwa fenomena hujan yang terus mengalami peningkatan di Kabupaten Sangihe merupakan efek dari La Nina yaitu mendinginnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Timur, sekitar Equator dari suhu normalnya, minus 0,5 hingga 1,0 derajat.

“Mendinginnya suhu muka laut tersebut, lantas menyebabkan tekanan udara menjadi tinggi di Samudera Pasifik, sedangkan di wilayah Indonesia malah menjadi lebih hangat yang menyebabkan tekanan udara rendah, sehingga udara akan bergerak ke tekanan rendah,” jelasnya.

Dikemukakan Sujatno, kondisinya saat ini, suhu permukaan laut di Pasifik tercatat pada angka minus 0.84 Derajat Celcius. Hal Ini mengindikasikan dukungan terhadap pertumbuhan awan-awan hujan yang akan meningkatkan curah hujan.

“Nilai indeks tekanan udara permukaan laut di Tahiti, dikurangi dari tekanan udara permukaan laut di Darwin, Australia atau yang biasa disebut Southern Oscillation Index (SOI) menunjukkan angka plus 17,4. Dan angka ini sangat signifikan yang menunjukkan adanya suplai uap air yang bergerak dari Samudra Pasifik Timur ke Pasifik Barat yang dapat meningkatkan aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” ujar dia.

La Nina dengan data yang ada, tambah Sujatno, berdampak pada potensi meningkatnya curah hujan sebesar 20 sampai 40 persen dari normalnya dan untuk Kepulauan Sangihe, normal curah hujan bulan Januari adalah 446 Milimeter. Sedangkan Pada tanggal 02 Januari, curah hujan tercatat 136 Milimeter dan sampai hari ini, akumulasinya 160 Milimeter. Sementara, kategori hujan ekstrim adalah curah hujan diatas 100 Milimeter.

“Mengingat angka curah hujan tersebut, kami mengimbau masyarakat agar dapat tetap mewaspadai curah hujan yang tinggi untuk tiga hari kedepan, terlebih lagi bagi masyarakat yang bermukim di bantaran sungai, pun lereng-lereng bukit,” imbaunya.

“Kami dari BMKG akan tetap memantau perkembangan cuaca dan secepatnya akan dinformasikan kepada masyarakat, berupa informasi peringatan dini,” pungkasnya. (Hendra)