BERITA ONLINE LOKAL, INTERNASIONAL – Kondisi manajemen ekonomi dan aset Inggris yang menguap membuat Inggris berada dalam situasi yang sulit karena mata uang Poundsterling berada dalam titik terendah sepanjang sejarah terhadap dolar Amerika Serikat, praktis hal ini membuat Inggris saat ini dilanda krisis akibat kenaikan harga kebutuhan barang pokok.
Warga pun mulai merasakan berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menurut laporan seorang Kepala Sekolah anak-anak Sekolah di Inggris kini merasa sangat kelaparan sehingga terpaksa mengunyah karet karena tidak mampu membeli makan siang.
Bahkan, banyak sekolah melihat adanya peningkatan jumlah anak kelaparan, kondisi ini diperparah dengan kondisi yang mendekati musim dingin dan tagihan energi yang besar. Hal ini pun memaksa banyak keluarga untuk memilih antara menyalakan pemanas atau memberi makanan, memasuki Agustus 2022 pendapatan rata-rata rumah tangga dilaporkan telah turun sebesar 16,5%, akibatnya sejumlah warga harus mengurangi kegiatan makan di luar bepergian dan berkumpul di luar rumah.
Selain itu naiknya biaya bahan bakar juga mempersulit perjalanan warga, utamanya bagi mereka yang tinggal di luar kota dan tidak memiliki akses ke transportasi umum. Kondisi krisis di Inggris ini juga memaksa sejumlah wanita terpaksa menjadi pekerja seks setelah putus asa mencari uang di tengah krisis biaya hidup, mereka diketahui banting setir menjadi pekerja seks dengan berbagai cara, baik di jalanan di tempat prostitusi maupun secara online.