BERITA ONLINE LOKAL, SANGIHE – Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Kepulauan Sangihe akan menggelar kompetisi lomba panjat yang rencananya berlangsung selama 4 hari, dengan waktu pelaksanaan tanggal 15 Desember 2021 hingga 18 Desember 2021.
Ketua umum FPTI Kabupaten Sangihe, dr Thomas Gaghana, mengatakan bahwa Sangihe Sport Climbing Competition (SSCC) tahun 2021 ini, merupakan kompetisi panjat yang perdana digelar dan sudah menjadi program kerja Pengcab FPTI Sangihe tahun 2021.
“Ini kegiatan yang sudah lama menjadi program kerja di FPTI Sangihe. Namun, baru bisa dilaksanakan di akhir tahun 2021, karena harus menunggu realisasi anggaran dana hibah dari KONI Sangihe yang baru dicairkan. Untuk pendaftaran gratis, tapi dengan syarat peserta yang akan mengikuti lomba ini sudah di vaksin, dengan melampirkan sertifikat vaksin saat mendaftar,” ujar dia.
Disampaikan Gaghana, pada kompetisi yang akan memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah ini, ada tiga kategori yang nantinya akan dipertandingkan, yaitu kategori umum dua kategori dan pelajar lokal satu kategori.
“Yang akan di pertandingkan pada SSCC ada tiga kategori, yakni umum dua kategori dan untuk pelajar satu kategori. Kalau untuk umum ada kategori lead dengan nomor perlombaan lead umum puteri dan lead umum putera, kemudian kategori speed klasik dengan nomor perlombaan speed klasik puteri dan putera. Sedangkan kelompok pelajar lokal hanya diperlombakan untuk nomor lead putera dan puteri saja,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Pengcab FPTI Sangihe, Dicky Lungkang, mengungkapkan selain merealisasikan program kerja, event ini merupakan salah satu strategi FPTI Sangihe untuk mencari dan mempersiapkan bibit atlit khususnya kategori pelajar.
“Nah, tujuan diselenggarakan kategori pelajar, merupakan salah satu strategi FPTI Sangihe untuk mencari bibit atlit dalam rangka regenerasi atlit masa depan bagi Kabupaten Sangihe,” ungkap Lungkang.
Lanjut dia, terkait teknis kompetisi nantinya akan menerapkan sistem perlombaan semi Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Menurutnya, penerapan sistem perlombaan dengan standar Kejurnas ini sangat penting disosialisasikan, agar para atlit di Provinsi Sulut bisa belajar serta tidak ketinggalan dengan kabupaten/kota lain yang sudah menerapkan sistem kompetisi standar Kejurnas.
“Pada event SSCC ini merupakan langkah kami untuk mensosialisasikan bagi semua atlit yang ada di Sulawesi utara untuk memperkenalkan sistem perlombaan dengan standar Kejurnas, karena selama ini di event Porprov, lokal maupun open tournament yang diadakan di Sulut, belum sempat tersosialisasi untuk sistem perlombaan Kejurnas, karena terkendala dengan fasilitas kurang memadai. Sehingga dengan fasilitas di FPTI Sangihe yang sudah bisa dikatakan memenuhi standar Nasional ini, kita memperkenalkan sistem perlombaan dengan standar Kejurnas,” pungkas dia.