BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – Pengurus Praja Muda Karana (Pramuka) Kota Bitung tahun ini bakal putar otak untuk membiayai kegiatan pembangunan karakter anak muda lewat wadah itu.
Pasalnya, anggaran yang diplot untuk membiayai kegiatan-kegiatan Kepramukaan sepanjang tahun 2021, tiba-tiba “lenyap” di anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkot Bitung.
Dari informasi, jumlah anggaran yang diusulkan untuk Pramuka Kota Bitung sekitar Rp300 juta namun yang disetujui hanya sekitar Rp150 jutaan.
Tapi anehnya, dana yang jumlahnya ratusan juta itu kini hanya tinggal sebesar Rp60 juta dan sisanya tidak tahu dikemanakan.
Terkait anggaran Pramuka itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkot Bitung, Anita Lomban saat dikonfirmasi membenarkan jika ada pemotongan dana organisasi itu.
“Untuk tahun ini hanya Paskibraka dan Pramuka yang memperoleh alokasi dana dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (Dipa) sebesar Rp185 juta dari Rp300 juta yang diusulkan untuk Pramuka,” kata Anita, Kamis (24/06/2021).
Anita juga menjelaskan, pengurangan anggaran Pramuka dikarenakan adanya rekofusing anggaran untuk penanganan covid-19 sehingga pemotongan harus dilakukan sebesar Rp121 juta.
“Anggaran kami harus direcofusing sehingga mau tidak mau dana Pramuka juga direcofusing sebesar Rp121 juta sehingga dana yang tersisa tinggal sebesar Rp63 juta,” jelasnya.
Dan pemotongan dana Pramuka itu kata mantan atlit bulu tangkis ini, sudah dibicarakan dengan pihak Kwarcab Pramuka Kota Bitung. “Sudah dibicarakan dengan pengurus Kwarcab setelah terjadi recofusing,” tandas Anita.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Kwartir Cabang Pramuka Kota Bitung, Kakak Julius Ondang yang mengatakan seharusnya jika ada recofusing anggaran seperti harusnya dibicarakan terlebih dahulu.
“Sebenarnya jika terjadi recofusing seperti ini bisa dikoordinasikan dengan kami sehingga kami bisa mencari jalan keluar terhadap kegiatan pembinaan karakter anak muda yang sudah kami programkan,” kata Julius.
Jangan kata dia, nanti setelah recofusing dilakukan baru pihaknya mengetahui dan ujung-ujungnya membuat pengurus Pramuka kelimpungan menjalankan program yang telah ditata.
“Jika ini sudah dikomunikasikan dengan kami tentunya kami akan mencari jalan keluar kegiatan-kegiatan kepramukaan, semoga di kali-kali lain hal ini tidak terjadi lagi,” pungkasnya.