Jadi Pusat Keunggulan, SMK Negeri 2 Bitung Gelar In House Training

BERITA ONLINE LOKAL, BITUNG – SMK Negeri 2 Bitung merupakan satu dari enam SMK Negeri di Kota Bitung yang sudah menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).

Maka dari itu, upaya peningkatan Sumber Daya Manusia baik pendidik dan tenaga kependidikan terus dilakukan oleh Kepala SMKN 2 Bitung, Meryati Taengetan. Mulai dari kegiatan magang guru di perusahaan hingga memfasilitasi kegiatan-kegiatan bimtek dan pelatihan.

Salah satu bentuk pelatihannya bertajuk Sekolah Penggerak dengan mengikutsertakan beberapa guru, yang selanjutnya diharapkan dapat mengimplementasikan pelatihan tersebut minimal pada rekan-rekan satu sekolah atau SMK-SMK lain.

“SMK PK sendiri merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Yang mana pada akhirnya menjadikan sebagai SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja bagi SMK lainnya,” ucap Meryati saat ditemui awak media, Senin (23/8/2021).

Dirinya menjelaskan bahwa program Sekolah Penggerak mendorong sekolah melakukan transformasi diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dan mengembangkan hasil belajar peserta didik secara holistik dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (P3). Pengembangan ini akan terwujud apabila Kepala Sekolah bersama guru memiliki kompetensi dan kapasitas untuk melakukan reformasi dan restrukturisasi pendidikan.

“Pengimplementasian pelatihan di masa pandemi ini, kita menggelar In House Training (IHT) yang dilaksanakan 3 hingga 14 Agustus lalu dengan jumlah peserta ada 11 guru. Kegiatan diawali dengan mengadakan pertemuan antara Kepala Sekolah dan Komite Pembelajaran termasuk Pengawas Sekolah guna persiapan IHT secara keseluruhan, selanjutnya menganalisa hasil pertemuan dan pengambilan keputusan oleh Kepala Sekolah, penyusunan panitia beserta jadwal, sosialiasi implementasi, penyelenggaraan IHT, pelaporan, dan diharapkan peserta selanjutnya dapat menerapkan Pembelajaran Paradigma Baru di sekolah yang mengacu pada Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara,” jelasnya.

Meryati menuturkan, setelah IHT selesai akan ada peningkatan kualitas baik hardskill dan softskill para peserta didik melalui pembelajaran Paradigma Baru oleh para guru, sehingga menjadikan SMKN 2 Bitung sebagai sekolah unggulan sekaligus sekolah rujukan Internasional dapat terwujud.

“Beberapa materi yang dipaparkan dalam IHT tersebut antara lain tentang Konsep Pembelajaran Paradigma Baru, Filosofi Pendidikan, Merdeka Belajar, Profil Pelajar Pancasila, Pembelajaran Andragogi, Kurikulum Operasional, Alur Tujuan Pembelajaran, Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Asesmen dan Modul Ajar,” tuturnya.

Ia menyatakan guru harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, di revolusi 4.0 tidak stagnan dan hindarkan pembelajaran dengan cara-cara lama serta mampu menyesuaikan perubahan zaman.

“Meski saat ini sedang menjalani pembelajaran daring, namun tugas pokok sebagai guru harus tetap dilaksanakan dengan semangat , penuh tanggung jawab, dan selalu berkolaborasi sebagai tim work yang solid. Termasuk pembuatan perangkat pembelajaran,” ungkapnya.

Meryati juga menambahkan pada tahun ajaran 2021-2022 pihaknya sudah membuka kelas khusus. “Baru dibuka di tahun ajaran ini, untuk kurikulum berbasis industri, yakni kelas khusus UT (PT. Unit Tractor) yang merupakan perusahaan alat berat dan PT. Industri Kapal Indonesia (PT. IKI) jurusan permesinan. Intinya pelaksanaan kurikulum, operasional dimulai dari kelas X (sepuluh),” tandasnya.