Ratahan,Beritaonlinelokal.com – Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni di Indonesia. Hari tersebut menjadi peringatan penting untuk menghormati dan mengenang Pancasila, yang merupakan dasar negara Republik Indonesia.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merefleksikan semangat persatuan dan keadilan yang diamanatkan dalam Pancasila, serta menjaga agar nilai-nilai tersebut tetap hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa.
Peringatan Hari Lahir Pancasila mengusung tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
Calon Bupati Ronald Kandoli Mengatakan Tema ini memiliki maksud bahwa Pancasila menyatukan kita dengan segala perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang maju, mandiri, dan berdaulat.
“Dengan mengusung tema ini, diharapkan seluruh masyarakat dapat berkontribusi dan bekerja sama dalam mewujudkan cita-cita tersebut, menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk memajukan Indonesia,” Ungkap Kandoli.
Lebih lanjut Kandoli Mengungkapkan Hari Lahir Pancasila dilatarbelakangi dari janji kemerdekaan yang diberikan oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso kepada bangsa Indonesia pada 7 September 1944.
“Janji tersebut disampaikan Jepang untuk mendapatkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam perang melawan tentara sekutu. Namun, janji tersebut tidak terpenuhi hingga Jepang memberi janji kemerdekaan kedua pada 29 April 1945 melalui Maklumat Gunseikan,” Ungkap Kandoli.
Lebih Lanjut Kandolienjelaskan Di dalam Maklumat Gunseikan tersebut memuat pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka.
“Sidang petama BPUPKI diselenggarakan pada 29 Mei – 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In. Pada sidang tersebut, beberapa anggota BPUPKI termasuk Mohammad Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno memberikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan dasar negara Indonesia,” Kata Kandoli.
Hal yang sama Di katakan Calon Wakil Bupati Fredi Tuda Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh seperti Ir.Soekarno, Mohammad Hatta, dan lain sebagainya.
“Setelah melewati berbagai proses persidangan dan diskusi, Pancasila akhirnya siahkan sebagai dasar negara pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945,” Tambah Tuda.
Tuda juga Menambahkan Sandya Taru atau Pohon Persatuan tercipta dari nilai Pancasila ketiga “Persatuan Indonesia” dengan simbol Pohon Beringin. Layaknya pohon yang bermakna sumber kehidupan, Pancasila lahir menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
“Pancasila menancap dalam lubuk sanubari sebagai pemersatu bangsa yang bhinneka, kuat, dan abadi. Pancasila telah menjaga jiwa-jiwa setiap insan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan membentuk karakter budi pekerti luhur dari generasi ke generasi.
Dengan demikian, Sandya Taru atau Pohon Persatuan menjadi simbol kekuatan Pancasila sebagai ideologi negara untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia dari masa ke masa,” Tambah Tuda.