Pandemi, Desa Kanonang Satu dan Kanonang Dua ini Patut Ditiru Desa Lain.

MEMINIMALISIR aktivitas warga untuk keluar dari Desa Kanonang Raya, Pemerintah setempat terus ‘putar otak’ untuk menyiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan warga, tanpa harus keluar desa. Apalagi diketahui, dengan semakin banyaknya kasus positif covid 19 di Sulawesi Utara lebih khusus di Kabupaten Minahasa.

Pantauan media ini, Sejak akhir April hingga bulan Mei ini, terobosan terus digagas Dua Desa yang ada di Kanonang Raya yakni Desa Kanonang Satu dan Desa Kanonang Dua.


Dari yang tidak ada dibuat ada, dan dari yang ada terus dirintis menjadi lebih baik. Pasar di kedua desa misalnya.
Sebelum adanya covid 19, masyarakat di desa Kanonang Raya harus menuju ke desa tetangga yakni di Kawangkoan, untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Tapi, setelah adanya kasus pasien postitif di wilayah tersebut, pemerintah Desa Kanonang Satu sesegera mungkin membuat pasar kilat yang diberi nama Pasar Rakyat Vervolg Kanonang Satu. Begitu juga dengan Desa Kanonang Dua, dengan mengaktifkan bangunan pasar desa yang terletak tepat disamping Kantor Desa Kanonang Dua, aktifitas jual beli akhirnya mewarnai hari hari masyarakat setempat di Pasar Desa Kalooran’Ta.


Tak hanya sampai disitu, kali ini kehadiran fasilitas perbankan berupa ATM mini telah tersedia. Melalui postingan pada akun media sosial Hukum Tua Kanonang Satu Lucky Kasenda menuliskan bahwa saat ini warga Desa Kanonang Raya sudah bisa menikmati berbagai fasilitas perbankan.
“Hadir melayani Masyarakat Kononang Raya. Ndak usah jauh2 di Kanonang so ada. Lokasi Pasar Rakyat Vervolg Kanonang Raya,”tulis Hukum Tua yang memiliki berjuta ide ini.


Adapun transaksi yang bisa dilakukan lewat ATM salah satu bank yakni BRILink diantaranya, transfer sesama BRI dan antar bank, tarik tunai, simpan uang Tunai, setoran pinjaman, bayar cicilan, BPNHT dan PKH dan berbagai transaksi lainnya.
Selain itu, aktifitas jual beli juga dilakukan menggunakan media sosial. Melalui Grup Facebook Pasar Online dan Offline Kanonang, grup publik yang saat ini beranggotakan 1365 peserta tersebut menjadi sarana Jual beli bagi warga sekitar.


Kemudahan menemukan sesuatu yang dicari, bahkan sekaligus untuk membuka lapak atau jualan di grup tersebut jelas sangat memudahakan masyarakat. Ini mirip fasilitas yang disediakan berbagai aplikasi serupa Gojek dan Grab. “Lapar, atau mungkin mau beli sesuatu tinggal buka facebook, liat grup dan cari postingan yang sesuai, kemudian diorder dan langsung diantar ke rumah. Mirip Gofood atau Goshop,”ujar Dewi, warga Kanonong Raya.”Memang saat ini, torang so nda perlu kaluar kampung, kalu cuma mo beli kebutuhan sehari hari, di kampunng so banyak yang kase sadia. Deng so kurang tako mo kaluar kampung karena kasus corona ini,”ujar Tinny, salah satu warga Kanonang.


Jika dibeberapa tempat lainnya, perekonomian tak berjalan normal, disini justru perputaran ekonomi terpantau lebih baik. Tak ada salahnya berbagai upaya pemerintah yang ada di kedua desa ini diikuti desa lainnya, bisa jadi Pandemi ini menjadi berkat tersendiri bagi warga lainnya.

Apalagi saat ini, tak sedikit warga yang menerima bantuan pemerintah melalui BLT DD maupun BST dari Kemensos. Sebagaiamana diketahui, bantuan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari lewat membelanjakan sembako. Pemerintah Desa Kanonang Dua ikut memberikan imbauan kepada masyarakat. “Hanya menghimbau khusus untuk Masyarakat penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos Desa Kanonang Dua, untuk kelancaran perputaran perekonomian di Desa Kanonang Dua dihimbau untuk melakukan belanja kebutuhan dasar keluarga di torang pe pasar kecuali memang tidak ada di Pasar Kalooranta. Semuanya dari kita untuk kesejahteraan kita bersama,”ujar Hukum Tua Desa Kanonang Dua Welly Rawis melalui Sekdes Stenly Sondakh. (citra soputan)